
USD – Rabu, 11 Juni 2025, Magister Sastra Universitas Sanata Dharma menggelar kuliah umum dan open house penerimaan mahasiswa baru secara daring melalui ruang Zoom pada pukul 10.30 – 12.00 WIB. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan open house Program Pascasarjana USD yang berlangsung hingga Kamis, 12 Juni 2025. Segenap dosen, para mahasiswa, serta pelajar dari berbagai universitas maupun sekolah turut hadir memeriahkan kegiatan ini.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Sastra USD, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., yang menyampaikan bahwa sastra anak merupakan bentuk sastra yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak-anak serta masa depan bangsa Indonesia.


“Sastra anak adalah bentuk sastra yang diciptakan untuk kepentingan anak-anak dengan mempertimbangkan tahapan perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka. Bukan hanya sebagai sarana hiburan, tapi merupakan jendela bagi generasi muda sebagai sarana pembentukan karakter, pemicu imajinasi, dan pilar literasi yang membentuk masa depan sebuah bangsa,” tuturnya.”
Lebih lanjut, Pak Yapi juga menyebutkan bahwa kegiatan open house dimaksudkan sebagai momen penting universitas untuk mengenalkan atmosfer akademis kepada masyarakat awam serta beliau berharap agar kuliah umum tersebut dapat menjadi sebuah forum untuk mengurai benang kusut tantangan sastra anak di Indonesia dan bagaimana menemukan solusi konstruktif bagi bidang tersebut.


Acara dilanjutkan dengan sesi kuliah umum oleh Dra. Theresia Enny Anggraini, Ph.D., yang mengangkat tema “Sastra Anak dan Berbagai Ideologi di dalamnya” dan pemaparan mengenai Magister Sastra USD oleh Ketua Program Studi Sastra USD, Dr. Tatang Iskarna.
Dalam presentasinya, Bu Enny menitikberatkan pada bagaimana sastra anak mengandung berbagai ideologi yang baik disengaja maupun tidak disengaja dimasukkan oleh penulis serta memberikan kesadaran pada para hadirin untuk lebih berhati-hati dalam memilih atau membacakan karya sastra anak.
“Pada umumnya, sastra anak tidak bersifat netral. Akan selalu terdapat ideologi di dalamnya yang mungkin sering tidak kita sadari keberadaannya. Karya sastra dan buku merupakan kaca, jendela, pintu, dan cetakan bagi anak. Oleh karena itu, berhati-hatilah dan pastikan isi karya tersebut sesuai bagi anak,” tutupnya.
(PND - Humas USD)