USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Fakultas Farmasi USD Inisiasi Program Desa Bebas Demam Berdarah Dengue di Piyaman Gunung Kidul

diupdate: 1 bulan yang lalu

Fakultas Farmasi USD Inisiasi Program Desa Bebas Demam Berdarah Dengue 27 Mei 2025
 
USD, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat-Program Unggulan (PkM-PU) yang berjudul "Program Desa Bebas Demam Berdarah Dengue (DBD): Pelatihan Pembuatan Ovitrap untuk Kader Kesehatan dan Masyarakat di Desa Piyaman Gunung Kidul" di Balai Padukuhan Piyaman, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, pada Selasa, 27 Mei 2025. 
 
Tim pengabdi terdiri dari Prof. Dr. apt. Sri Hartati Yuliani, Stephanus Satria Wira Waskitha, M.Sc., apt. Eustachia Diajeng Wandansari, M.Biomed., serta mahasiswa Program Studi S1 dan S2 Farmasi Fakultas Farmasi USD. Kegiatan PkM-PU melibatkan partisipasi aktif 25 kader kesehatan dan masyarakat Desa Piyaman di wilayah pelayanan Puskesmas Wonosari II. Adapun narasumber kegiatan, yaitu dr. Antonius Dwi Susanto selaku Kepala Puskesmas Wonosari II.
 
Program pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kondisi endemisitas DBD di wilayah Desa Piyaman yang memerlukan strategi pengendalian vektor yang berkelanjutan. Karakteristik topografi Kabupaten Gunung Kidul dengan pola curah hujan yang fluktuatif menciptakan habitat ideal bagi proliferasi nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama DBD. Rendahnya kapasitas masyarakat dalam mengimplementasikan teknologi pengendalian vektor secara swadaya, serta terbatasnya infrastruktur monitoring populasi nyamuk di tingkat komunitas, menjadi dasar urgensi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.
Prof. Dr. apt. Sri Hartati Yuliani dalam penjelasannya menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan DBD. "Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam membuat dan menggunakan ovitrap sebagai teknologi pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti yang sederhana namun efektif," ungkapnya.
 
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dilanjutkan dengan penyuluhan pencegahan DBD, praktik pembuatan ovitrap, serta pembentukan dan pelatihan kader DBD di Desa Piyaman. Peserta mendapat penjelasan komprehensif mengenai biologi dan ekologi nyamuk Aedes aegypti, mekanisme penularan DBD, serta teknik monitoring dan evaluasi keefektifan ovitrap dalam mengendalikan populasi nyamuk vektor. Di akhir kegiatan, dilaksanakan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

Fakultas Farmasi USD Inisiasi Program Desa Bebas Demam Berdarah Dengue 27 Mei 2025
 
dr. Antonius Dwi Susanto dalam pemaparannya menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat merupakan faktor kunci dalam upaya pengendalian DBD. "Ketika masyarakat mampu membuat ovitrap sendiri, mereka dapat secara langsung membantu memutus rantai perkembangbiakan nyamuk DBD di area sekitar rumah," terangnya.
 
Selama sesi praktik, peserta dilatih secara langsung dalam pembuatan ovitrap menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar. Mereka juga mendapat panduan mengenai penempatan ovitrap yang strategis, cara pemeliharaan, serta metode pencatatan hasil monitoring yang sistematis. Antusiasme peserta terlihat tinggi ketika mengikuti demonstrasi pembuatan ovitrap. Mereka aktif bertanya mengenai teknik aplikasi yang tepat dan cara mengoptimalkan fungsi ovitrap di berbagai kondisi lingkungan rumah tangga.
 
Untuk memastikan keberlanjutan program, tim pengabdi akan melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja ovitrap yang telah dipasang masyarakat. Para kader yang telah dilatih akan bertugas mencatat dan melaporkan hasil pengamatan. Informasi yang terkumpul nantinya akan menjadi dasar penyusunan rencana aksi pengendalian DBD yang lebih efektif di periode berikutnya.
 
Program PkM-PU ini merupakan wujud komitmen Fakultas Farmasi USD dalam mendukung upaya penurunan kasus DBD di wilayah Gunung Kidul. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat semakin aktif berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit di wilayah tempat tinggal mereka.
 

(ED/Farmasi)
 

  kembali