USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

30th ASEACCU Conference: Sebuah Pengalaman Sakramental Universitas Katolik

diupdate: 1 minggu yang lalu

Delegasi USD di Konferensi ASEACCU ke-30 pada 20-23 Agustus 2024 (dok. LS)

20-23 Agustus 2024, Universitas Sanata Dharma (USD) mengikuti Konferensi ke-30 The Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU) yang diselenggarakan di Australian Catholic University (ACU). Acara ini dihadiri Pimpinan, Dosen, dan Mahasiswa dari tujuh belas negara, lima di antaranya adalah universitas Katolik di Indonesia, yaitu Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Katolik Sugijopranoto, Universitas Widya Mandira, dan Universitas Katolik Parahyangan.

Delegasi USD terdiri dari Rektor USD, Albertus Bagus Laksana, SJ., S.S.Ph.D; Wakil Rektor IV, Caecilia Tutyandari, Ph.D; Sekretaris Pelaksana Misi dan Identitas (SMI), Lucianus Suharjanto, S.J., S.S., B.S.T, M.A; berserta dua mahasiswa yaitu Agustina Galuh Susetyawati  (Sastra Inggris) dan Victoria Denise Agme (Akuntansi).

Pater Lucianus Suharjanto, menjelaskan bahwa tema yang diambil oleh konferensi ini menekankan perjuangan Universitas katolik dalam mencapai pengalaman sakramental.

Suasana Konferensi ASEACCU ke-30 pada 20-23 Agustus 2024 (dok. LS)

“Konferensi ke-30 ini mengangkat tema “What makes a Catholic Universtity Catholic? Expressing and Integrating Identity and Mission.” Universitas Katolik memperjuangkan pendidikan yang membuat setiap orang memasuki pengalaman sakramental yaitu keselamatan jasmani dan rohani dalam kata dan perbuatan. Untuk itu, Universitas Katolik melakukan pendidikan holistik, mengusahakan transformasi sosial, dan memfasilitasi setiap pribadi sehingga berkemampuan mengelola dan menyuburkan harapan,” tambahnya.

Salah satu sesi dalam pertemuan ASEACCU kali ini bertema outreach program. Agustina Galuh Susetyawati, mahasiswa Sastra Inggris yang menjadi delegasi USD, mempresentasikan pengalamannya menjalani Service-Learning Program (SLP) bersamaan enam panelis lain dari berbagai negara. Galuh juga membagikan pengalaman KKN di Bantul dengan program pembelajaran interaktif bahasa Inggris untuk siswa-siswi yang ingin belajar bahasa Inggris tetapi tidak memiliki fasilitas mencukupi.

Sejalan dengan pengalaman mahasiswa yang sangat bagus, Prof. Zlatko Vice-Chancellor and President ACU, mengatakan bahwa program outreach merupakan keharusan dalam sebuah Universitas Katolik.

“Program-program outreach seperti itu merupakan fasilitasi untuk terjadinya pengalaman-pengalaman transformatif luar biasa, itulah salah satu talenta sebuah Universitas Katolik. Program pembelajaran lapangan berdampak secara organik, yaitu pada mahasiswa, pada masyarakat, dan pada universitas sendiri. Melalui program pembelajaran lapangan, mahasiswa memperlihatkan kemampuannya mendidik anak muda sementara universitas bisa bergaul dekat dengan persoalan masyarakat dan menjadikannya keprihatinan dan dasar perubahan dalam praktik kependidikannya,” ungkapnya.

Konferensi ini menggarisbawahi pengalaman sakramental Universitas Katolik. Melalui program pembelajaran lapangan, Universitas dapat mengalami keselamatan. Bentuk keselamatan tersebut berupa pendidikan holistik, transformasi, dan tumbuhnya harapan. Pengalaman sakramental harus menjadi ciri sebuah Universitas Katolik.

Penandanganan Nota Kesepahaman ACU-USD (dok. LS)

Dalam kesempatan konferensi ini juga ditandatangani nota kesepahaman antara Universitas Sanata Dharma dengan Asutralian Ctaholic University untuk bekerjasama dalam pengembangan tridharma (pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). Rektor USD, Albertus Bagus Laksana SJ, S.S., Ph.D dan Vice-Chancellor and President ACU, Professor Zlatko Skrbis saling bertukar dokumen untuk peningkatan kerjasama kedua lembaga.

(LS)

  kembali