USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Gelaran Festival Nusantara

diupdate: 14 tahun yang lalu


Festival Nusantara digelar pada Kamis (17/11/11) berlangsung meriah. Acara yang berisi pentas seni dan budaya serta workshop membatik topeng ini digelar sebagai rangkaian dari Dies Natalis Universitas Sanata Dharma ke-56. Acara yang berlangsung dari pukul 16.30 WIB ini berlangsung di Student Hall Kampus 1, USD, Mrican, Yogyakarta.
Ada beberapa stand-stand pameran yang mengisi kegiatan ini. Workshop batik topeng, Komunitas Flores Timur, Pakat Dayak, Conrow (Timika), Kopi Pait (Suku Manggarai), Paduan Suara Cantus Firmus, Pameran Foto, Foto Box, dll, merupakan peserta stand yang ikut memeriahkan acara ini. Acara ini juga diisi oleh tari-tarian daerah, seperti tari Toko Recap, tari dayak, dan tari bali dari komunitas Sekar Jepun.
Gerisca Scara Belli, selaku perwakilan dan staff dari WR 4, mengutarakan bahwa acara ini memfasilitasi komunitas-komunitas yang ada di USD untuk memperkenalkan kebudayaan dari daerah yang ada. "Saya berharap agar acara ini dapat mempererat hubungan antar komunitas yang ada. Multikulturalisme dalam kampus ini harus terjaga, semoga acara ini dapat mewadahinya. Seperti semangat Bhinneka Tunggal Ika, biarpun kita berbeda tetapi kita tetap satu. Acara ini juga dibuat untuk mengingatkan kita terhadap sesuatu yang hampir terlupakan, seperti batik topeng," tuturnya.
Martus, salah satu peserta stand Pakat Dayak menyatakan bahwa ia sangat atusias mengisi acara tersebut. Ia bersama rekan-rekannya membuat tato temporer dengan motif tradisional dayak dan motif tribal. "Saya sudah membuat tato temporer selama 3 tahun, kesempatan ini menjadi ajang bagi saya untuk mempublikasikan tato khas dari Suku Dayak. Biasanya tato tradisional Suku Dayak terinspirasi dari burung Enggang, tinggal kreativitas dan konsentrasi kita untuk mengembangkannya", ungkapnya.
Selain stand Pakat Dayak, stand Batik Topeng merupakan salah satu stand yang ramai di kunjungi. Stand ini mengadakan pelatihan membatik pada topeng. Peserta stand batik topeng berasal dari Desa Bobung, Wonosari, DIY. Azzizah, salah satu peserta batik topeng, menyatakan bahwa ia cukup senang dengan pelatihan ini. "Ini merupakan pengalaman menarik bagi saya, karena saya jarang mendapat kesempatan ini. Saya berhasil membuat motif mrutu sewu, motif ini susah-susah gampang dibuat. Harus teliti dan sabar untuk membuatnya," tuturnya.
Malam Festival Nusantara atau pentas seni pun dimulai pada pukul 18.00 yang dibuka dengan penampilan dari Cantus Firmus (UKM Seni Vokal USD) yang menyanyikan lagu dari Batak - "Sigulempong". Setelah itu adalah penampilan apik dari Sekar Jepun yang menarikan tari Bali "Baris" yang dilakukan oleh seorang penari saja dari komunitas seni Sekar Jepun. Tari Bali itu pun dilanjutkan dengan Tari Gong yang merupakan tarian asal Kalimantan (Dayak) yang diperagakan oleh mahasiswa-mahasiswa dari komunitas Pakat Dayak. Lalu dilanjutkan dengan tari kreasi Jawa yang dibawakan dengan lincah dan atraktif oleh seorang mahasiswa Farmasi USD. Dari Jawa, berlanjut ke Flores Barat yang diperagakan oleh mahasiswa komunitas Kopi Pait yang menarikan tarian Caci, Saekaba, dan Ndundundake yang menceritakan mengenai pencarian jodoh (toko racap - tulang rusuk). Gama Flora pun memberikan suguhan yang menarik dari Flores Timur dengan tarian Kepe Wayan yang berisikan tarian Siri Pinang dan tarian Selamat Datang dari Larantuka. Medley tarian yang indah dan mengundang decak kagum ratusan penonton yang memadati student hall tersebut ditutup oleh penampilan apik dari Cantus Firmus yang membawakan lagu "Tembang Nusantara". Pembawa acara yang kocak dan santai pun membuat acara malam itu menjadi lebih meriah dan hangat dengan lelucon-lelucon kreatif mereka dan juga door prize seru yang diberikan oleh panitia.
Festival Nusantara ini sendiri terselenggara berkat kerjasama USD dengan Lembaga Bahasa USD dimana para panitia malam Festival Nusantara ini adalah mahasiswa yang mengambil les di Lembaga Bahasa. "Konsep baru yang ditawarkan melalui Festival Nusantara ini merupakan salah satu sarana bagi komunitas budaya daerah yang ada di USD untuk meng-eksis-kan diri. Mahasiswa kita kan ada dari Sabang sampai Merauke sehingga ini adalah suatu acara yang bisa menjadi sarana mereka mengaktualisasikan diri dan memperkenalkan budaya daerah mereka", jelas Topan Putra, koordinator acara malam Festival Nusantara tersebut. Dengan adanya malam festival nusantara sebagai salah satu rangkaian acara CultureFest 2011 ini, mahasiswa-mahasiswa USD dapat menunjukkan bakat dan kreativitas mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya. Beragam latar belakang daerah dan kebudayaan mahasiswa-mahasiswi yang menempuh pendidikan di USD bukanlah menjadi halangan untuk bersatu dan bekerja sama dalam bangku perkuliahan, namun justru menambah keragaman dan kekompakan satu sama lain. Maju terus Indonesia, Maju terus Sanata Dharma! (Cell & Ptrck)
 

  kembali