USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Webinar Perpustakaan USD: Memahami Kompleksitas Artificial Intelligence, Etika dan Peran Manusia

diupdate: 6 hari yang lalu

 

 

WEBINAR PERPUSTAKAAN USD 26 MEI 2025

USD - Senin, 26 Mei 2025, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma (USD) menyelenggarakan webinar dengan tema “Understanding the Logic of Artificial Intelligence: Technology, Ethics, and Human Agency”. Acara yang berlangsung selama dua jam ini digelar secara
hybrid di Ruang Seminar Driyarkara, Kampus II dan Zoom Meeting.
 
Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D., selaku rektor USD memberikan kalimat sambutan di awal acara yang mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas acara pada hari ini.
 
“Sekarang kita sudah berada di zaman AI yang terus berkembang dengan narasi memanfaatkan AI sambil mengontrol AI tersebut agar tidak kelewat batas. Oleh karena itu, menjadi suatu acara yang spesial dan kehormatan bagi USD, ditambah banyak sekali tamu dari berbagai institusi yang ikut bergabung bersama kita pada hari ini untuk membahas lebih dalam AI yang sudah semakin sering dibicarakan belakangan ini,” ungkapnya.

WEBINAR PERPUSTAKAAN USD 26 MEI 2025

Rektor Universitas Soegijapranata, Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si yang ikut berpartisipasi dalam webinar ini mengungkapkan tentang bagaimana seharusnya manusia memperlakukan AI.
 
“Sejak zaman dahulu, teknologi ada untuk membantu kita, maka saat ini kita tidak dapat menghindari AI begitu saja. Kita harus menyadari bahwa AI akan bermanfaat dan membantu kita, namun perlu juga diketahui bahwa AI sangat manipulatif sehingga kita harus bisa mengambil jarak atas hal tersebut,” tuturnya.

WEBINAR PERPUSTAKAAN USD 26 MEI 2025

Webinar ini juga mengundang Fr. Ulysses S. Cabayao, SJ dari Ateneo De Davao University untuk bergabung dan menjadi narasumber dalam pembahasan terkait AI. Fr. Ulysses mengajak peserta untuk memahami bahwa AI bisa diterima menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sosial jika memenuhi tiga aspek kondisi terlebih dahulu.
 
“Hal pertama adalah pemahaman akan fungsi teknologi yang diterapkan, kedua adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi tersebut, dan ketiga adalah dukungan lingkungan atau institusi dalam penggunaan teknologi tersebut. Jika ketiga kondisi tersebut terpenuhi, maka teknologi tersebut dapat masuk ke dalam kehidupan kita,” tutupnya.


Vincentius Seto - Humas 
 

  kembali