USD - Selasa, 18 Juni 2024, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (FF USD) bersama The Slovak Academy of Sciences mengadakan diskusi panel ilmiah dengan tema “Computer Aided Hacking to the Blood Brain Barrier”. Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Multimedia, Kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari The Institute of Neuroimmunology of the Slovak Academy of Sciences, yaitu Pharm.Dr. Andrej Kováč, Ph.D. dan M.Sc. Petra Majerová, Ph.D. serta Guru Besar dari FF USD, yaitu Prof. apt. Enade Perdana Istyastono, Ph.D. Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa baik dari dalam maupun luar USD.
Diskusi ilmiah diawali dengan pemaparan materi narasumber yang pertama yaitu Pharm.Dr. Andrej Kováč, Ph.D. mengenai blood-brain barrier (BBB) serta protein tau dan kaitannya dengan penyakit neurodegeneratif Alzheimer.
”Pada awal tahun 2000an, sebagian besar obat baru dilaporkan tidak dapat menembus BBB. Hal ini menjadi tantangan yang perlu diatasi dalam upaya menghadirkan terapi yang lebih optimal terhadap penyakit Alzheimer,” ungkapnya.
Sementara itu, M.Sc. Petra Majerová, Ph.D. menyampaikan penelitiannya tentang senyawa kynurenic acid dan analognya sebagai agen terapeutik untuk penyakit Alzheimer.
”Modifikasi struktur dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik sintesis senyawa. Hal ini memungkinkan untuk menemukan suatu kandidat agen terapeutik baru dalam pengatasan penyakit tersebut,”
Narasumber ketiga, Prof.apt. Enade Perdana Istyastono, Ph.D. mengemukakan beberapa riset yang telah dilakukan terkait pengembangan dan penemuan obat berbantuan komputer seperti PyPLIF HIPPOS yang digunakan untuk mengidentifikasi sidik jari interaksi protein-ligan (protein-ligand interaction fingerprints). Dalam diskusinya, Enade menyampaikan beberapa keunggulan dan keberhasilan pengembangan dan penemuan obat berbantuan komputer serta potensinya dalam mendesain molekul yang dapat menembus BBB.
”Melalui implementasi kimia komputasi dan artificial intelegence (AI), para peneliti dapat melakukan penemuan, desain, dan pengambangan obat berbasis bahan alam yang menarget asetilkolinesterase untuk menangani penyakit Alzheimer,” paparnya.
Melalui diskusi panel ilmiah ini, diharapkan dapat terjadi peningkatan peluang yang lebih luas pada bidang penelitian bagi peneliti dari USD maupun luar USD serta semakin menguatkan posisi FF USD dalam berkontribusi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
(SW/FR)