USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Ekaristi Akhir Semester Genap 2017/2018: Iman, Kesatuan, Keadilan

diupdate: 7 tahun yang lalu


Bertempat di Ground Kampus 3 Universitas Sanata Dharma (USD), Campus Ministry USD pada hari Jumat, 25 Mei 2018 mengadakan Ekaristi Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018. Kegiatan ekaristi ini merupakan agenda yang selalu diadakan pada setiap akhir semester sebelum memasuki masa Ujian Akhir Semester (UAS) bagi mahasiswa USD. Selain itu ekaristi ini juga dipersembahkan untuk memohon kelancaran dalam menyambut UAS bagi seluruh mahasiswa USD. Tema yang diangkat pada ekaristi kali ini adalah “Iman, Kesatuan, Keadilan”.
Ekaristi tersebut dipimpin oleh Romo Eko Budi Santoso, S.J., Ph.D. (dosen dari Pendidikan Matematika USD) dan Romo Agustinus Budi Nugroho, S.J. (Campus Ministry USD). Ekaristi dimulai pada pukul 12.00 WIB, dihadiri civitas akademika USD.
Dalam homilinya, Romo Eko menegaskan bahwa Ignatius de Loyola mengajarkan kepada para romo, frater, bruder Jesuit bahwa berdoa itu memiliki tiga tahap penting. Persiapan, proses doa itu sendiri, dan yang tidak kalah penting adalah tahap refleksi. Tahap persiapan yang pokok adalah saat sebelum berdoa adalah harus jelas apa rahmat yang mau dimohon. Pada tahap refleksi, kita bertanya apakah rahmat yang sudah kita mohon diberikan atau tidak. Maka dalam konteks ini, saya mengundang kita semua untuk melihat proses selama satu semester ini sebagai sebuah proses doa. Hal yang ditekankan pada homili ini adalah tidak putus asa dan tetap memiliki harapan. Bahwa rahmat yang kita panjatkan di awal nantinya akan kita terima. Apabila rahmat yang kita panjatkan di awal belum kita terima, maka baiknya kita harus melihat kembali ke belakang selama proses apakah sudah seturut dengan apa yang kita sudah panjatkan kepada Tuhan.
Pada akhir homili, Romo Eko menyampaikan pesan agar kita semua memohon rahmat agar kita bisa mewujudkan secara konkrit kasih dalam hidup kita sehari-hari. Mohon rahmat supaya kita berhenti melakukan tindakan negatif seperti bullying secara verbal, fisik, maupun media sosial (cyber bullying). Apa yang kita lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Kalau kita membalas apa yang sudah diperbuat orang lain itu tidak akan menyelesaikan sebuah permasalahan. Maka marilah kita mohon rahmat agar kasih itu benar-benar terwujud secara konkrit dalam hidup kita.
(APV & KYP)

  kembali