USD – Rabu, 31 Januari 2024, Universitas Sanata Dharma menarik 825 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-67 dari lokasi yang telah ditentukan di berbagai daerah. Upacara penarikan peserta KKN dilangsungkan di Auditorium Driyarkara, Kampus II, Universitas Sanata Dharma, dan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Upacara penarikan dipimpin oleh Rektor USD didampingi oleh para Wakil Rektor, Kepala LPPM, Kepala Pusat KKN, dan para Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Upacara penarikan mahasiswa peserta KKN yang telah menjalani kegiatan KKN pada periode semester gasal 2023/2024, yang dimulai dari tanggal 3 Januari 2024. Koordinator Operasional KKN, Drs. Silverio Raden Lilik Aji Sampurno, M.Hum., menyampaikan laporan keberlangsungan KKN.
“KKN merupakan salah satu kegiatan ekskul integral dalam pembentukan mahasiswa dengan berdialog dengan masyarakat. Proses analisis sosial, serta proses komprehensi mahasiswa terhadap sosial. Dengan harapannya, para mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan dan menggali makna yang akan bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya” tuturnya.
Dalam upacara penarikan ini, mahasiswa yang terdaftar dalam pelaksanaan KKN ialah 825 orang, dengan total jumlah KKN Reguler 805 orang, KKN di Keuskupan Ketapang berjumlah 15 orang, non-reguler 4 orang, dan KKN mandiri 1 orang. Dengan masing-masing mahasiswa menghasilkan 240 jam kerja selama 30 hari.
Rektor USD, Albertus Bagus Laksana, SJ., S.S., Ph.D., menerima kembali para mahasiswa dari tugasnya selama kurang lebih satu bulan. Sebagai pembina upacara pada penarikan KKN, Romo Bagus juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih terhadap mahasiswa-mahasiswi yang sudah berdinamika dengan kelompok dan masyarakat sekitar.
“Terima kasih sudah membuka mata, hati, dan telinga kalian kepada masyarakat sekitar. Saya takjub dengan program kerja kalian. Saya melihat sukacita bertemu sukacita, baik kalian atau para masyarakat di sana sama-sama merasakan sukacita dalam berdialog dengan sesama; penyesuaian yang sungguh luar biasa, bekerja sama di tengah segala rintangan bersama-sama dalam kelompok. Tak hanya bertugas selama sebulan di tempat yang jauh, tetapi kalian juga sudah berperan aktif melalui afeksi, perasaan, dan dialog dengan sesama,” ucapnya.
Selain itu, Romo Bagus juga menambahkan tentang keterlibatan para mahasiswa di lingkungan sebagai Driyarkara Muda. Menurut beliau, driyarkara muda mampu menumbuhkan karakter yang memiliki kepedulian pada sesamanya. Hal itu bisa dilihat dari bukti nyata berupa kesadaran mahasiswa dalam melihat masalah yang ada di lingkungan dan penyediaan program kerja demi terselesaikannya masalah yang ada.
“Sebagai Driyarkara Muda, kalian lebih kaya. Kalian menjadi pribadi yang lebih utuh mengenai keterlibatan dengan sesama. Kalian tidak menjadi mahasiswa privat, tetapi juga yang hidupnya ditandai oleh konsen bersama,” tutur Romo Bagus.
Romo Bagus juga menambahkan bahwa di KKN selanjutnya, beliau akan meminta bantuan PKKN (Pusat KKN) dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tentram bagi para peserta KKN dengan harapan apapun program yang direncanakan dapat berjalan lancar.
“Kedepannya, saya akan meminta PKKN untuk membangun lingkungan dan suasana yang lebih aman dan tentram yang tentunya didukung oleh infrastruktur kami sehingga apapun yang kalian ciptakan dapat kalian wujudkan,” tambah Romo Bagus.
***
***
(CIR/CJM/DKS/KSM/YK-Humas)