USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Sineas Angga Dwimas Sasongko Ajak Mahasiswa USD Maknai Pentingnya Agama dan Kebangsaan melalui Film.

diupdate: 1 tahun yang lalu

dok. UP-MPK

Sineas Angga Dwimas Sasongko berbagi pengalaman kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta mengenai perjalanannya sebagai seorang sineas Indonesia dan keterlibatannya dalam persoalan isu-isu kebangsaan dalam kuliah umum agama bertajuk 'Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang (kepada Kemanusiaan)'
. Angga Dwimas Sasongko menjadi narasumber dalam webinar Pendidikan Agama "Agama dan Kebangsaan" yang digelar oleh Unit Penyelenggara Matakuliah Pengembangan Kepribadian (UP-MPK) Universitas Sanata Dharma (USD), di Ruang Kadarman, Gedung Pusat USD, Yogyakarta, Sabtu 3 Desember 2022.

Angga Dwimas Sasongko memang dikenal sebagai sineas yang kerap memberikan kontribusi konkrit bagi humanisasi Indonesia melalui isu-isu kebangsaan. Isu-isu tersebut biasanya diangkat Angga dalam bahasa sinematik melalui film-film garapannya. Ada sejumlah tema anti-mainstream yang diangkat Angga, sejak karya pertamanya, Foto, Kotak Jendela (2006) hingga Mencuri Raden Saleh (2022). Sutradara 37 tahun ini menghargai transformasi penonton Indonesia menjadi dewasa secara tematik.

“Proses kreatif menciptakan karya-karya yang melibatkan diri secara intensif dalam persoalan-persoalan kebangsaan. Agama berperanan di sana. Saya diajak untuk selalu sadar mengenai diri saya saat ini dan di sini serta melihat berbagai peluang untuk memaknainya,” ungkap Angga. 

Menurut sutradara Film Filosofi Kopi ini, “Agama dan Kebangsaan” dapat berjumpa dalam satu film yang menceritakan pergulatan hidup sehari-hari orang banyak pada umumnya. Maka, pada akhirnya film dapat menjadi sarana penyadaran mengenai betapa pentingnya agama dan nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah masyarakat plural di Indonesia.

“Film tidak hanya mengenai “making glory”, melainkan juga “making value”. Di sinilah benang merah titik temu antara Film, Agama, dan Bangsa, yaitu sebuah proses bersama untuk terus melahirkan “value” (nilai) yang bermakna bagi masyarakatnya,” terang Angga.

Kepala UP MPK, Nikolas Kristiyanto, SJ., mengatakan terdapat 1.880 mahasiswa yang mengambil matakuliah Pendidikan Agama pada semester gasal ini. Karena itu, sasaran dari kegiatan dengan tajuk “Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang (kepada Kemanusiaan)” ini adalah untuk sarana penyadaran bagi mahasiswa-mahasiswa USD bahwa untuk beriman dan berbangsa, banyak sarana untuk mengekspresikannya. Apalagi ada anggapan umum selama ini bahwa kaum muda digital Z seringkali tidak peduli pada hal-hal agama dan kebangsaan.

“Karya seni khususnya sebuah film pun menjadi salah satu sarananya. Akhirnya, kita pun dapat mengatakan bahwa agama adalah sebuah perjalanan panjang dan jauh untuk memaknai kehidupan ini, namun jangan lupa untuk kembali pada nilai kemanusiaan,” ungkap Romo Niko.

(PMA)

  kembali