USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Dosen Akuntansi USD Ajarkan Pengelolaan Keuangan bagi Penyandang Disabilitas

diupdate: 1 tahun yang lalu

istimewa

Tim Pengabdian Pada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi USD memberikan workshop Pengenalan Pengelolaan Keuangan bagi penyandang disabilitas fisik di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Dinsos DIY, Pundong Bantul, Sabtu (19/11/2022). Sejumlah 23 PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) mendapatkan pelatihan dari para pemateri, yang terdiri para dosen Prodi Akuntansi, yaitu Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc.; Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak; dan Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si., Akt. 

Pemateri pertama, Ilsa Haruti Suryandari, menyampaikan tentang Perencaan Keuangan Dasar. Satu diantara beberapa poin yang disampaikan adalan pentingnya mengetahui tujuan-tujuan keuangan mereka baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Pengajar Perencanaan Keuangan pada prodi Akuntansi FE USD ini mengingatkan penetapan tujuan keuangan harus realistis. 

“Kita harus tahu uang yang kita punya, termasuk juga utang. Ini untuk menjaga jangan sampai besar pasak daripada tiang. Harapannya supaya tidak terlilit pinjol”, ujarnya.

Sementara pemateri kedua, Hansiadi Yuli Hartanto, menyampaikan pentingnya  menetapkan harga pokok produk, dengan cara mensimulasikan tentang produksi batik mulai dari penghitungan bahan baku hingga harga jual yang ditetapkan. Para peserta kemudian mencoba menerapkan untuk penghitungan penetapan harga bagi produksi telur asin yang menjadi program di BRTPD. Hans, begitu sapaan akrabnya,  berharap apa yang sudah dipelajari peserta menjadi pengetahuan yang baik setelah mereka keluar dari BRTPD.

“Terlebih jika mereka menjadi pengusaha. Jangan sampai sudah ada pemasukan, namun ketika dihitung sebenarnya mereka rugi,“ katanya.

Sedangkan pemateri ketiga, oleh Fr. Reni Retno Anggraini, menyakinkan para peserta pentingnya mengenal etika bisnis. Bila mereka nanti menjadi pengusaha, prinsip-prinsip etika bisnis akan bisa membantu bisnis mereka. Salah satu prinsip yang Reni tekankan adalah prinsip kejujuran.

“Bila telur yang dijual bucek (kurang baik), katakan saja pada konsumen. Jangan ditaruh pada tempat telur yang baik kualitasnya,” ujarnya.

Workshop yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini memicu semangat peserta. Emerza, salah seorang peserta yang berasal dari Gunung Kidul menyatakan kegembiraannya mengikuti acara ini. Ia merasa mendapat tambahan ilmu.

"Saya memiliki bisnis laundry kceil-kecilan. Saya ingin menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di sini. Biar manajemennya lebih tertata,” ujarnya

Peni Sumarwati,S.Psi Kepala BRTPD mengungkapkan apresiasi dan terimakasihnya kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat USD atas partisipasinya dalam program Rehabilitasi Sosial di BRTPD Dinsos DIY. Peni mengharapkan kegiatan ini bisa membantu PPKS setelah mereka keluar dari BRTPD dan kembali ke tengah-tengah masyarakat serta memulai usaha yang dijalankan sendiri. Ia juga mengharapkan agar keberhasilan mereka akan membuat mereka hidup bermartabat dan mulia di tengah-tengah masyarakat

“Harapannya, dengan ilmu ini mereka akan lebih pandai mengelola keuangannya dan berhasil menjalankan usahanya, agar martabat dan kualitas hidupnya semakin meningkat,” pungkasnya. 

(AFH)

  kembali