USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Menyatukan Energi Kebersamaan: Ziarah Keluarga Sanata Dharma

diupdate: 1 tahun yang lalu

dok. Humas USD

Sabtu, 12 November 2022, para dosen, tendik, mahasiswa dan purnakarya Universitas Sanata Dharma melakukan ziarah ke Makam Maria Ratu Damai Girisonta dan Gua Maria Kerep Ambarawa. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-67 Sanata Dharma. 
 
Rombongan yang terdiri dari 158 orang peziarah berangkat dari Kampus Mrican menggunakan 5 bus. Sesampai di makam Maria Ratu Damai Girisonta, para peziarah mengikuti misa yang dipersembahkan secara konselebrasi. Rektor USD, Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D. menjadi selebran utama, didampingi para konselebran diantaranya Rm. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T. (rektor USD periode 2001-2006), Rm. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, SJ (rektor USD periode 2006-2014) dan Rm. Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ., Ph.D. (Yayasan Sanata Dharma). 

dok. Humas USD
 
Dalam homilinya, Rektor USD menyampaikan bahwa Sanata Dharma ada, bertahan dan terus maju karena dukungan dari semua anggota keluarga besar, termasuk para pendahulu. Ziarah di tempat suci para Yesuit ini, memberi energi tersendiri bagi keluarga besar USD. 
 
"Kita ingin membangun jaringan persekutuan rohani yang selalu mengingatkan kita pada semangat Sanata Dharma di tengah berbagai situasi dan tantangan yang kita hadapi. Hari ini kita pantas bersyukur karena kebersamaan yang kita bangun dalam persekutuan, memberi energi dalam melanjutkan peziarahan keluarga besar USD", ungkapnya. 
 
Selesai misa, para peziarah melakukan tabur bunga dan doa di pemakaman Maria Ratu Damai, khususnya di makam para Rama, Bruder dan Frater yang pernah berkarya di Sanata Dharma.  

dok. Humas USD
 
Usai doa dan tabur bunga, dilaksanakan acara wawanhati dengan para imam yang pernah berkarya menjadi Rektor di Sanata Dharma, yaitu Rama Paul dan Rama Wiryono.  Acara wawanhati dipandu oleh Ketua Dies Natalis ke-67 sekaligus Wakil Rektor IV USD, Caecilia Tutyandari, Ph.D.  Dalam acara yang penuh keakraban tersebut diundang, pula Rama Bagus dan Rama Pitoyo untuk mendampingi di atas pangung. 
 
Rama Wiryono yang melayani sebagai rektor dua periode menyampaikan kesannya tentang Sanata Dharma, "Kesan utama tentang Sanata Dharma justru saat menjadi Provinsial Yesuit, yaitu menyiapkan para yesuit untuk berkarya di satu-satunya universitas Yesuit di Indonesia. Salah satu tugas itu adalah menyiapkan seorang Frater untuk berkarya di Timor Leste di masa genting,  dan sekarang beliau menjadi Rektor Sanata Dharma", ungkapnya penuh canda sambil menunjuk Rama Bagus yang dimaksudkan.  
 
Tuhan, dalam refleksi Rama Wir, selalu menempatkannya dalam mempersiapkan para pemimpin di masa-masa krisis, untuk meneruskan karya Yesuit agar mampu bertahan dan berkembang di masa yang akan datang. 

dok. Humas USD
 
"Saya juga ingat menugaskan Rama van Opzeeland sebagai Bendahara Yayasan Sanata Dharma untuk mencairkan dana di saat krisis moneter untuk membangun Kampus Paingan", kenang Ketua Yayasan Sandjojo Semarang ini.  
 
Senada dengan Rama Wir, Rama Paul yang menjabat sebagai rektor pada periode sebelumnya menyampaikan bahwa menjadi Rektor di Universitas Sanata Dharma adalah tugas pelayanan yang diberikan Allah baginya.
 
"Saya diutus untuk melayani Sanata Dharma. Saya bertugas membantu dosen dan karyawan melayani para mahasiswa. Bisa melayani itu kalau kenal dan dekat. Maka saya sering bertemu membentuk paguyuban-paguyuban, yang sudah dirintis sejak masa Romo Sastro. Modal saya dalam melayani hanya menyediakan telinga dan hati untuk mendengar semua hal, termasuk kritik dari mereka yang mungkin berseberangan", paparnya.  

dok. Humas USD
 
Acara wawanhati berlangsung dengan akrab diselingi canda dan tawa. Meski demikian, percakapan dan refleksi mendalam yang saling dibagikan membuat acara ini tidak kehilangan maknanya sebagai rangkaian peziarahan dalam rangka menyambut ulang tahun Sanata Dharma. Wawanhati ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada para rektor yang pernah berkarya di Sanata Dharma, dan donasi yang diserahkan kepada komunitas Yesuit St. Stanislaus Girisonta. 
 
Rama Petrus Pramudyarkara Witonowarso, SJ, Minister Komunitas Kolese St. Stanislaus, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasihnya kepada keluarga besar Sanata Dharma

"Mewakili para Yesuit yang ada di komunitas Girisonta, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Sanata Dharma. Atas kunjungan dan kemurahan hati Anda semua. Saya berharap sebagai universitas Yesuit, Sanata Dharma terus berkarya membangun masa depan penuh harapan bagi orang-orang muda", ungkapnya. 

dok. Humas USD
 
Selepas kegiatan ziarah dan wawanhati di Girisonta, rombongan bertolak menuju ke Gua Maria Kerep Ambarawa untuk melakukan devosi pribadi. Rangkaian kegiatan ziarah keluarga ini, meskipun dipersiapkan secara singkat dan dilaksanakan dengan sederhana, namun membawa kesan yang mendalam bagi para peserta. Seperti yang diungkap oleh salah seorang peserta, Drs. RH. Dj. Sinurat, M.A, seorang dosen purnakarya.

"Kami sungguh menikmati acara ziarah hari ini. Hormon-hormon kebahagiaan muncul, imunitas meningkat. Isi wawanhati para Rama sungguh bermakna. Caranya 'sersan', serius tapi santai dan humoris. Ziarah terasa sebagai retret singkat", ungkapnya. 
 
**
 
(AFH)
 

  kembali