USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Kuliah Umum “Entrepreneurial Ethics” PBI USD bersama Didik Nini Thowok

diupdate: 2 tahun yang lalu



Semua orang hampir dipastikan mengenal Bapak Didik Hadiprayitno, atau yang lebih terkenal dengan nama Didik Nini Thowok (Didik NT). Setiap tahun, PBI USD memiliki tradisi untuk mengadakan kuliah umum yang terintegrasi dengan mata kuliah Service Program Design (SPD), dengan menghadirkan Bapak Didik NT sebagai narasumber. Pada tahun ini, dengan pendanaan dari Hibah PK-KM (Program Kompetisi Kampus Merdeka), kuliah umum  diselenggarakan dengan tema “Entrepreneurial Ethics”, di mana Bapak Didik NT menyampaikan etika-etika yang perlu dimiliki dan dipraktikkan oleh seorang entrepreneur jika ingin dapat mencapai dan mempertahankan kesuksesan seperti beliau. Tak kurang dari 150 mahasiswa mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan pada Senin pagi, 26 September 2022 ini.

Sosok yang lebih akrab disapa Eyang Didik ini memulai pemaparannya dengan menceritakan awal perjalanan karirnya yang dimulai dari nol, yaitu di masa-masa mudanya yang bisa dibilang cukup sulit. Eyang Didik kecil kerap menerima berbagai macam diskriminasi, atau lebih tepatnya 3 layers discrimination, yaitu karena beliau adalah seorang Tiong Hoa, Nasrani, dan cross gender. Eyang Didik bisa dibilang sudah kenyang dengan berbagai macam perundungan, namun beliau tidak gentar. Beliau memilih untuk menjadikan hal itu sebagai motivasi, pecut yang menjadikannya semakin bersemangat untuk membuktikan bahwa beliau memiliki kualitas yang jauh lebih baik daripada yang banyak orang katakan.



Di masa mudanya, Eyang Didik juga menjalani kehidupan yang keras. Berasal dari keluarga sederhana, Eyang Didik mengalami kesulitan ekonomi yang membuat beliau kesulitan untuk mengenyam Pendidikan. Beruntung, dalam perjalanannya, Eyang Didik selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang dengan senang hati membantunya. Saat kuliah, Eyang Didik muda tinggal menumpang di rumah gurunya, dan sebagai timbal baliknya, beliau membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menjadi tukang pijit bagi gurunya tersebut. Untuk bisa lulus kuliah pun, Eyang Didik bekerja serabutan dan berjualan kain bordir yang merupakan hasil karyanya sendiri.

Dari Eyang Didik, mahasiswa belajar bahwa dihadapkan pada kehidupan yang sulit adalah suatu anugerah yang bisa menempa seseorang agar menjadi manusia yang lebih kuat. Kehidupan yang keras itu pula yang membentuk seseorang yang sukses dalam studi maupun karirnya. Eyang Didik adalah bukti nyata teladan kesuksesan tokoh yang berhasil menggapai dan mempertahankan karir di bidang seni bertaraf internasional selama puluhan tahun.Di akhir kuliah, Eyang Didik berpesan bahwa kita semua perlu berbuat kebaikan di manapun, kapanpun, dan kepada siapapun karena dari situlah kita bisa senantiasa mengalami hal yang baik pula. Kunci untuk meraih kesuksesan adalah disiplin, fokus, dan konsisten dalam menjalankan setiap pekerjaan. Khususnya dalam konteks kewirausahaan, pandai menjalin relasi dan kreatif membuat inovasi adalah kunci lain yang bisa membantu seseorang meraih kesuksesan. Tak kalah penting, semangat kerendahan hati dan kemauan untuk selalu belajar juga Eyang Didik tanamkan kepada para mahasiswa.

(RAP)

  kembali