USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Prinsip Hidup untuk Berguna dan Peduli pada Sesama

diupdate: 3 tahun yang lalu



Universitas Sanata Dharma (USD) kembali menyelenggarakan webinar Formasi Cerdas Humanis pada Jumat (30/4). Kegiatan yang bertema “Kepedulian Terhadap Sesama” ini diadakan bagi mahasiswa-mahasiswi USD yang saat ini duduk di semester 2. Acara juga dihadiri oleh para dosen pendamping dan Kristia, M.B.A dosen dari Fakultas Ekonomi menjadi moderator. Acara ini digelar melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Humas USD.

Keinginan universitas dalam mewujudkan komitmen berbela rasa pada sesama, terlebih sesama yang lemah dan tersingkir pada tiap pribadi mahasiswa angkatan 2020 menjadi tujuan terbentuknya webinar ini. Tujuan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I, Rohadi, Ph.D saat memberikan sambutan.

Webinar Formasi Cerdas Humanis kali ini menghadirkan narasumber Yohanna Keraf, selaku Co-Founder Du’Anyam. Hanna sapaan akrabnya, menceritakan tentang perjalanan hidupnya dari mulai menjadi mahasiswa hingga ia sukses membangun bisnis yang juga memiliki tujuan dalam pengembangan masyarakat, khususnya perempuan-perempuan di daerah NTT. Du’Anyam memiliki kepanjangan dari Dua yang artinya ibu dalam bahasa Maumere dan Anyam, artinya adalah ibu menganyam. Du’Anyam merupakan kewirausahaan sosial yang saat ini berada di 12 provinsi yang tersebar di Indonesia. Hanna berkeinginan Du’Anyam dapat memberikan peluang bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu pengrajin anyaman untuk menjual hasil anyaman mereka pada pasar yang lebih luas dan mendapatkan keuntungan yang bisa membantu mengembangkan kehidupan mereka. Hal ini dilatarbelakangi karena perempuan warga sekitar memiliki keterbatasan opsi pekerjaan dan keterbatasan akses pasar untuk keterampilan yang sebenarnya sudah ada turun temurun.

Hanna memiliki prinsip hidup untuk berguna bagi banyak orang dengan latar belakang yang dia miliki. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sejak didirikan tahun 2014 adanya peningkatan pendapatan uang tunai sehingga ada peningkatan pula tabungan bagi perempuan pengrajin. Sampai saat ini perempuan pengrajin yang bekerja dengan Du’Anyam sebanyak 1400 pengrajin. Dapat dilihat adanya perubahan, perempuan di sana dapat mengambil keputusan secara mandiri karena mereka lebih percaya diri dan sudah mulai ada peran-peran kepemimpinan yang diambil oleh perempuan.

Dalam kesempatan ini Hanna juga berbagi cerita pada mahasiswa-mahasiswi USD, banyak hal yang membuat mahasiswa-mahasiswi termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik dalam kehidupan mereka. Hal ini terbukti dari beberapa pertanyaan yang muncul dalam sesi tanya jawab. Seperti salah satu pertanyaan mahasiswa bernama Dion, ia menanyakan tentang tips membagi waktu dan mengatasi rasa malas yang sering kali hadir. Hanna memberikan tips agar setiap orang memiliki skala prioritas masing-masing dalam melakukan sesuatu, dan tidak menyepelekan hal-hal kecil dalam hidup. Mahasiswi bernama Delfina juga menanyakan tentang prinsip dalam membangun kepedulian terhadap sesama. Hanna mengatakan bahwa berguna bagi sesama itu sesuai dengan apa yang bisa dilakukan dan membuat diri kita bahagia sehingga nantinya mampu mengembangkan diri dari belajar dengan orang lain.

(YBA & YAE)

  kembali