USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Seminar Kebangsaan: Intelektual Muda Indonesia Sebagai Fondasi Bangsa

diupdate: 4 tahun yang lalu





Universitas Sanata Dharma (USD) pada tanggal 24 Oktober 2019 mengadakan kegiatan dengan tema “Seminar Kebangsaan Sanata Dharma: Intelektual Muda Indonesia Sebagai Fondasi Bangsa” yang bertempat di Auditorium Driyarkara, Kampus 2 USD. Seminar ini dimoderatori oleh Nasarius Ardhani Sudaryono, S.Pd., M.Si, salah satu dosen di Universitas Sanata Dharma. Selain itu beliau bekerja sebagai trainer dan animator pendidikan, serta menjadi Sekretaris Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang.

Bintang tamu yang dihadirkan, yang pertama adalah Karenina Sunny Halim, Miss Indonesia 2009 dan kedua adalah Stefani Bella. Karenina Sunny Halim Ia juga pendiri dari badan amal Let’s Share dan juga Paud Melati. Karenina menceritakan pengalamannya dalam membangun sekolah di daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kebanyakan dari masyarakat di sana masih hidup sederhana dan memilih untuk bekerja daripada sekolah. Faktor lain adalah kurangnya kesadaran untuk memiliki pendidikan karena negara belum cukup stabil dan merata  dalam pembagian tenaga pendidiknya. Hal lainnya, masyarakat belum mengerti mengapa harus membayar untuk pendidikan dan keuntungan dari belajar itu sendiri apa. Tantangan-tantangan tersebut membuat Karenina mempunyai mimpi mendirikan sekolah adalah agar masyarakat terlebih generasi sekarang mempunyai fondasi yang kuat yaitu pendidikan. Setiap tantangan pasti mempunyai rintangan tersendiri, maka Karenina mengajak generasi sekarang untuk memulai bermimpi dulu, lalu menantang diri sendiri untuk memulai dari hal kecil, wujudkan ide-ide yang terpikirkan.

Beda dengan Karenina. Stefani Bella, adalah seorang penulis yang dikenal dengan nama pena Hujan Mimpi. Di samping itu, Stefani bekerja di sebuah perusahaan manufaktur sebagai IT Support dan bekerja di bidang literasi. Selama periode 2017-2019 telah mempublikasikan 7 judul buku yang semuanya mempunyai hidden message berfokus pada mental health, social issue dan broken issue. Beberapa buku yang sudah dipublikasikan  berdasar pada pengalaman yang dirasakan oleh Stefani. Ia membagikan pengalaman bahwa dulu ia pernah menjadi korban bullying dan berasal dari keluarga broken home. Hal itu justru tak membuat Stefani pantang menyerah, namun menjadi semakin berambisi untuk menggapai mimpinya yaitu menjadi seorang penulis sampai saat ini. Selain itu, Stefani memberikan motivasi dan mengajak peserta seminar untuk memejamkan mata dalam renungan yang diiringi sebuah lagu.  Lagu tersebut berisi tentang  bagaimana berharganya setiap individu dan kerja keras yang dilakukan. “Bukan orang lain yang mematikan mimpimu, tapi dirimu yang mengizinkan mereka untuk mematikan mimpimu sendiri.” kata Stefani.

(GN & ICVM)

  kembali