USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Peran Bahasa untuk Mengatasi Krisis Komunikasi dalam Kehumasan

diupdate: 5 tahun yang lalu


Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma pada hari Jumat 11 Oktober 2019  menggelar kuliah umum dengan mengambil tema ”Peran Bahasa untuk Mengatasi Krisis dalam Dunia Kehumasan”. Pada kesempatan kali ini Program Studi Sastra Indonesia mengundang Agung Laksamana Ketua Umum Perhumas Indonesia sebagai pembicara dalam kuliah umum tersebut. Bertempat di Ruang Koendjono, Kampus II USD, kuliah umum ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra, Ketua Program Studi, Dosen Sastra Indonesia, dan para mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia.

Kuliah umum tersebut dilaksanakan karena melihat peluang lulusan Fakultas Sastra USD baik Sastra Indonesia, Sastra Inggris dan Sejarah banyak yang bekerja sebagai Humas di beberapa instansi di Indonesia.  Mahasiswa belajar di Fakultas Sastra USD yang dipelajari saling berkaitan dengan bahasa. Bahasa merupakan elemen penting dalam membangun komunikasi bersama masyarakat maupun institusi. Bahasa jika dikemas dalam kehumasan akan sangat berguna.

Dr.Tatang Iskarna selaku Dekan Fakultas Sastra USD, dalam sambutannya saat membuka perkuliahan umum menyampaikan bahwa media yang bisa kita andalkan adalah bahasa, dengan bahasa bukan hanya sekedar mengemas tetapi mengkomunikasikan apa yang terjadi secara jujur, termasuk apa dan bagaimana cara kita mengatasi krisis. Tetapi bahasa tidak cukup tanpa ilmu kehumasan, itulah yang menjadi tulang punggung hubungan komunikasi, pemahaman antara masyarakat dengan USD terutama Fakultas Sastra dan Program Studi Sastra Indonesia.”Selain itu kuliah umum di sini sebagai wujud komitmen Program Studi Sastra Indonesia untuk membuka wawasan mahasiswa pada tataran praktis dan aplikasi yang sesungguhnya, jika di kelas kita banyak teori, hari ini kita diberi ilmu bagaimana mengaplikasikan ilmu bahasa dan juga ilmu sastra dalam dunia kehumasan terutama mengatasi krisis.” tegasnya.

Agung Laksamana sebagai pembicara mempresentasikan bagaimana melihat fungsi Humas yang strategis dengan peran positif di masyarakat. Jika kita memahami peran dan fungsi Humas bahwa saya adalah Humas untuk diri saya, saya adalah Humas untuk keluarga, dan saya adalah Humas untuk organisasi. Peran dan fungsi Humas adalah apa yang harus saya lakukan dengan cara meng-sharing konten-konten positif , prestasi positif mengenai USD dan mengenai Indonesia itulah perjalanan cerita yang positif dan akhirnya reputasi Indonesia di mata public bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia tentu menjadi baik. Seluruh masyarakat Indonesia adalah Humas. Jika terjadi sebuah krisis, setelah mengetahui adanya krisis, terlebih dahulu mempelajari dan mengetahui ton setiap media seperti apa terhadap kita. Sebagai seorang Humas kita harus mengetahui media mana yang dapat diajak untuk bekerja sama dan tentu mengetahui demi kepentingan apa. Sebagai seorang Humas harus bisa mengetahui visi dan misi dengan baik entah itu organisasi maupun instansi. Menjaga sebuah citra tentu akan mengalami krisis dan krisis bisa merusak sebuah reputasi dalam organisiasi maupun instansi. Berkatalah dengan jujur apa yang diketahui dan ajaklah media untuk bekerja sama dalam menyebarluaskan kebaikan dan konten positif.

(PIJL & GN)

  kembali