Pusat Pengembangan dan Inovasi Pendidikan (PPIP) Universitas Sanata Dharma (USD) menyelenggarakan sosialisasi dan lokakarya mengenai Learning Management System (LMS) terbaru yang dikembangkan dengan alamat belajar.usd.ac.id. Pelatihan ini dilaksanakan di Ruang Kadarman, Gedung Pusat Kampus 2 USD pada tanggal 6 Agustus 2019. Tiga puluh lima dosen dari setiap program studi diundang untuk mengikuti lokakarya yang disampaikan oleh tiga pembicara, yakni Bapak Stephanus Christiono Eka Putra, S.T.; Ibu Mega Wulandari, M.Hum.; dan Ibu Monica Ella Harendita, M.Ed. Lokakarya ini sifatnya Training of Trainers sehingga dosen yang menghadiri lokakarya ini memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan (diseminasi) mengenai LMS tersebut di program studi masing-masing.
Pada saat lokakarya, sesi pertama yang disampaikan oleh Pak Chris membahas mengenai persiapan bahan ajar yang meliputi cara membuat dan mengedit bahan ajar. Beliau juga menjelaskan mengenai fitur-fitur yang dapat diakses oleh para dosen dalam menyampaikan bahan ajar. Pada sesi kedua, Bu Mega menunjukkan cara menambahkan sumber dan aktivitas belajar yang dapat diakses oleh mahasiswa. Usai makan siang, acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai penilaian yang disampaikan oleh Kepala PPIP, Bu Ella. Beliau menjelaskan pula bagaimana cara membuat rubrik dan melakukan penilaian. Selain itu, Bu Ella juga memaparkan mengenai aplikasi Moodle yang nantinya dapat diunduh dari smartphone para mahasiswa sebagai sarana mengakses bahan ajar, mengunggah tugas maupun melakukan aktivitas lainnya, seperti diskusi di forum dan chat.
Seperti halnya sistem sebelumnya yaitu exelsa2012.usd.ac.id, LMS belajar.usd.ac.id masih berbasis Moodle. Namun, jika exelsa2012.usd.ac.id memakai versi 2.2, belajar.usd.ac.id memakai Moodle versi 3.5 yang telah dilengkapi dengan mobile app. Fiturnya pun lebih lengkap dan interface-nya lebih user friendly. Rencananya belajar.usd.ac.id akan diluncurkan pada saat Rapat Kerja Universitas (RKU), yakni pada tanggal 16 Agustus 2019. Pengembangan LMS ini diharapkan mampu menjadi sarana bagi dosen dan mahasiswa untuk menciptakan ekosistem belajar yang tanggap zaman, dan lebih mengakomodasi pembelajaran aktif dan berpusat pada mahasiswa. Agar menjadi bermakna, dosen tentunya juga dituntut untuk senantiasa berinovasi dengan model-model pembelajaran yang pas demi meningkatnya kualitas pembelajaran.
(Dhia)sabung ayam onlinescatter hitam