USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Eveline Trifena Suherman Raih Juara I Tingkat Nasional Lomba Patient Counseling Competition

diupdate: 5 tahun yang lalu


Dunia pengobatan saat ini terus berkembang seiring berjalannya waktu diikuti dengan berbagai penyakit baru yang terus bermunculan. Dalam hal ini, peran profesi kesehatan perlu terus belajar dan mengembangkan pengetahuan. Selain dokter, peran apoteker juga sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan mutu kehidupan pasien. Selain itu, mahasiswa khusus bidang ilmu farmasi juga perlu untuk selalu update dan belajar dalam ilmu farmakologi secara akademik maupun kegiatan nonakademik.

Pada tanggal 26-27 April 2019, Eveline Trifena Suherman mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) memperoleh Juara I Tingkat Nasional pada Lomba Patient Counseling Competition (PCC) pada event “PHARMACOMES 2019” di Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Fena, sapaan akrabnya, bersaing dengan lebih dari 20 peserta dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. “Saya sangat tertantang karena ada beberapa universitas ternama ikut lomba ini. Tapi saya mencoba tetap percaya diri dan melakukan yang terbaik.” jawabnya dalam sesi wawancara. Berbekal satu bulan persiapan dan bimbingan dosen di sela-sela kesibukannya di semester 6 ini, Fena berjuang melewati tahap-tahap penyisihan yang berlangsung selama dua hari tersebut. Selain itu, pengalaman keikutsertaan lomba serupa dan sempat merebut Juara II pada lomba serupa di tahun yang lalu membuat Fena semakin percaya diri. Bagaimanapun juga, pengalaman dan jam terbang akan menentukan seseorang dalam menghadapi tantangan yang lebih sulit. Jatuh bangun yang ia alami selama mengikuti setiap perlombaan, membuat Fena mengerti bahwa memiliki mental seorang pemenang akan menentukannya menghadapi tantangan setiap lomba.

Proses selama masa karantina terbilang sangat ketat. Di samping banyak tugas kuliah yang harus dikesampingkan lebih dahulu, Fena yang berangkat seorang diri ke kota lain merasa tidak memiliki teman sepenanggungan. Namun, Fena bersyukur karena banyak pihak yang mendukungnya. “Saya bersyukur karena dari pihak kampus Universitas Sanata Dharma dan Litbang sangat mendukung saya. Mulai dari bimbingan secara klasikal hingga semua urusan persyaratan administrasi.” tuturnya. Dari pengalaman karantina yang dialaminya, Fena sempat berdiskusi mengenai kurikulum yang didapat di kampus masing-masing. Baginya, kurikulum yang ada di Fakultas Farmasi USD mampu bersaing di perguruan tinggi lainnya.

Dalam perlombaan kali ini, Fena menemukan satu nilai penting yang akhirnya membawanya sebagai seorang juara. “Bagi saya, kemenangan ini hanya karena pertolongan Tuhan. Padahal saya datang dengan persiapan yang sangat minim.” Kata Fena sembari menceritakan suka-duka dan tekanan yang dialaminya selama perlombaan. Baginya, pengalaman-pengalaman menang atau kalah itu adalah sebuah proses yang panjang untuk membuat mental seseorang semakin kuat. Tujuannya bukan untuk menjadi peraih juara pertama, tetapi mengembangkan diri dan membentuk pribadi dalam menyikapi permasalahan atau tantangan yang terjadi pada suasana kompetisi. Seperti nilai yang diperoleh gadis asal Lampung ini, tanpa disadari dengan terbiasa dalam suasana kompetisi membuat pribadi kita jauh lebih mandiri, kreatif, inovatif, dan tentunya pantang menyerah sebelum menyentuh garis finish.

Plan saya ke depan yaitu saya akan tetap mengikuti berbagai macam perlombaan berikutnya dan harapan saya teman-teman saya baik kakak tingkat maupun adik tingkat menjadi lebih antusias mengikuti perlombaan maupun kegiatan nonakademik.” ujar Fena.

(BSN&SW)

  kembali