Berita

Tumbuh Tinggi Bersama-Sama: Melawan Stunting Di Padukuhan Nguntuk – Untuk, Samigaluh, Kulon Progo

28 Juli 2023

Menurut WHO 2005, Stunting merupakan suatu keadaan pendek menurut umur yang ditandai dengan nilai indeks tinggi badan atau panjang badan menurut umur (TB/U atau PB/U) kurang dari (-2) standar deviasi (Blössner et al., 2005; WHO, 2005). Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang-ulang selama masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) (WHA, 2012; WHO, 2014). Saat ini jumlah kasus Stunting balita paling tinggi bila dibandingkan dengan bentuk malnutrisi lainnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo mencatat angka Stunting di daerah ini mencapai 14,31 persen atau sekitar 3.157 anak terindikasi stunting. Hasil riset penelitian menurut Punjastuti dkk 2023, menemukan bahwa angka stunting di kabupaten Kulon Progo masih sangat tinggi. Fenomena yang ada di wilayah Kulonprogo atau faktor pencetus terjadinya stunting sebagian besar disebabkan karena masalah : Asupan kurang dan pola asuh 70,1%, Keluarga miskin 53,07%, Ada anggota keluarga yang merokok 47,54%, Sering sakit ringan (batuk pilek) 36,22%, Tidak diberikan ASI Eksklusif 32,77%, Sanitasi lingkungan kurang 29,39, BBL pndek 29,06, Ibu hamil pendek 23,43%, Tidak diberikan Inisiasi Menyusui Dini / IMD 22,18%, Ibu hamil Kekurangan Energi Kalori 21,19%, Ibu hamil anemia 18,48%, BBLR 11,41 %, Penyakit penyerta 2,36%.



Berangkat dari permasalahan ini maka pada hari Selasa, 25 Juli 2023, mahasiswa KKN 66 USD dari kelompok 19 A melakukan kegiatan Edukasi Stunting. Kegiatan edukasi ini dilakukan di pedukuhan Nguntuk-Untuk dan diadakan di rumah Bapak Mustaqim selaku Bapak Dukuh Nguntuk-Untuk. Acara yang diadakan pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dihadiri oleh 16 warga dan 9 anak-anak berusia 0 hingga 10 tahun.

Acara ini memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dan mencegah stunting yang banyak terjadi kabupaten Kulonprogo. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Bapak Dukuh, Ibu Dukuh, dan ketua RT-RW serta para orang tua dari anak-anak.

Acara ini memberikan banyak tips dan cara mencegah stunting yang sebelumnya jarang bahkan belum pernah terpikirkan sebelumnya. “Mencegah stunting tidak hanya dilakukan dengan memperbaiki gizi pada anak namun juga dengan mulai melakukan pola hidup bersih seperti kebersihan toilet,” ungkap Anisitas sebagai pemateri dalam kegiatan tanya jawab. Tidak hanya dengan memberikan materi, acara yang terwujud karena kerja sama USD dan LPPM ini juga memberikan bantuan berupa sembako kepada anak-anak yang hadir dalam kegiatan ini. “Kami harap agar sembako yang sedikit ini dapat membantu dan memperkenalkan tentang contoh makanan yang baik untuk anak agar dapat mencegah stunting,” lanjut Anisitas.

Kembali