Sarjana Filsafat Keilahian (S1)

Semester I: Kurikulum 2016

AGUSTUS 2016  s/d  JANUARI 2017

1. Pengantar Teologi Kristiani (2 SKS)

Mata Kuliah Pengantar Teologi Kristiani merupakan mata kuliah wajib universitas yang maksudnya sama dengan mata kuliah pendidikan agama, dan berbobot 2 SKS. Mata kuliah ini bertujuan untuk memberi pengantar kepada para mahasiswa mengenai seluruh bidang ilmu filsafat dan teologi menurut terang iman kristiani, dan mengajak mahasiswa untuk mengenal dan memahami pokok-pokok iman kristiani secara sistematis dan mampu mempertanggungjawabkannya.

2Pengantar Filsafat (2 SKS)

Kuliah Pengantar Filsafat mengajak mahasiwa mengenal dunia filsafat dengan memahami dan mempraktikkan langkah-langkah berpikir sistematis, metodis dan kritis. Dengan mengenali berbagai contoh pemikiran filsafat yang berkembang sampai zaman ini, para mahasiswa diharapkan memahami cara berpikir, hakikat, sumber, dan struktur pengetahuan serta logika argumentasi.

3.   Pengantar Perjanjian Lama (2 SKS)

Dua hal menjadi pokok perhatian dalam kuliah ini. Yang pertama, akan disampaikan beberapa gagasan pokok tentang Alkitab berdasarkan ajaran Gereja Katolik sebagaimana terdapat dalam beberapa dokumen Gereja. Yang kedua, pemaparan sejarah Israel sejauh ditampakkan dalam tulisan-tulisan Perjanjian Lama, dengan tetap memperhatikan karakter kitab suci sebagai buku iman. Beberapa istilah yang berkaitan dengan Alkitab dicoba juga dijelaskan.

4.   Logika (2 SKS)

Perkuliahan ini dibagi ke dalam empat bagian. Pada bagian pertama, peserta perkuliahan dilatih untuk terampil mengidentifikasi berbagai sesat pikir (logical fallacy) yang umum ditemukan dalam hidup sehari-hari. Pada bagian kedua akan dikenalkan keterkaitan bahasa dengan logika terutama dalam dalam hal pendefinisian dan pengklasifikasian. Pada bagian ketiga, peserta perkuliahan dikenalkan dengan dua proposisi utama dalam logika, yaitu: proposisi kategoris dan hipotetis. Pada bagian keempat, peserta perkuliahan dilatih untuk terampil mengidentifikasi struktur dan sifat-sifat penyimpulan, terutama silogisme kategoris dan silogisme hipotetis. 

5.   Sejarah Gereja dan Perkembangan Teologi (4 SKS)

Teologi biasa dipahami sebagai "pengetahuan tentang Allah". Dibedakan dari theodicea, teologi lebih dimengerti sebagai teologi perwahyuan. Tidak hanya digali dan dipahami dari penalaran ratio, teologi juga masuk ke wilayah misteri-misteri ilahi yang diperoleh dengan bantuan iman dan dengan merefleksikan-nya atas perwahyuan ilahi.

Pemahaman akan iman dan/atau perwahyuan selalu terjadi dalam konteks sejarah tertentu dan juga dalam konteks budaya tertentu pula. Itulah sebabnya, teologi itu memiliki sejarah-nya. Atau lebih tegasnya, teologi itu tidak bisa dilepaskan dari dimensi historis-sejarahnya. Konsili Vatikan II menggaris-bawahi pentingnya Gereja Katolik untuk mengenal "tanda-tanda zaman". Dengan kata lain, kalau Gereja ingin tetap relevan dan significant bagi dunia, ajaran-ajaran Gereja juga haruslah dipahami dalam konteks zaman-nya; setiap ajaran mencerminkan pergulatan dan persoalan yang muncul dalam konteks-nya: konteks waktu, tempat, dan budaya.

Matakuliah Sejarah Gereja dan Perkembangan Teologi merupakan upaya untuk menjawab panggilan Konsili Vatikan II, ber-teologi dalam tanda-tanda zaman. Sejarah Gereja akan membantu mahasiswa untuk memberi latarbelakang historis dari ajaran-ajaran Gereja. Dan demi alasan teknis-praktis, kuliah akan disampaikan dengan mengikuti urutan kronologis; mulai dari Gereja Perdana dan secara bertahap maju melalui peristiwa-peristiwa penting di dalam Sejarah Gereja dan akhirnya akan berujung pada Konsili Vatikan II.

Mustahillah untuk mengupas semua peristiwa penting dalam Sejarah Gereja. Oleh karena itu dalam kuliah ini akan dilaksanakan dengan Capita Selecta. Akan dipilih peristiwa-peristiwa penting di dalam sejarah yang "menuntut" Gereja untuk menegaskan kembali jati-dirinya sehingga "biduk" Gereja bisa melewati periode-periode yang tidak selalu mudah dalam mengarungi pelayarannya di tengah gelombang dunia.

6.  Bahasa Indonesia (3 SKS)

Mata Kuliah Bahasa Indonesia dirancang untuk melatih ketrampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan maupun tertulis. Tekanan utama perkuliahan ada pada praktek menulis dengan tekanan pada struktur dan logika kalimat yang benar, diksi yang baik untuk penulisan tema-tema filsafat dan teologi. Tujuan ini dicapai dengan cara berlatih menulis kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) dan dengan berlatih menganalisa struktur dan logika kalimat serta pilihan kata baku sesuai dengan kaidah EYD.

7. Pengantar Metodologi Belajar di Perguruan Tinggi (2 SKS)

Matakuliah ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa untuk mengembangkan disposisi atau sikap mencintai belajar dan menjadikan belajar sebagai habitus dan keutamaan. Mahasiswa juga dibantu memahami hakikat, pengertian dan tujuan dasar belajar serta perilaku ilmiah (strategi dan cara-cara yang tepat) untuk mencapai tujuan tersebut.

<<<Back

  Kembali