AKTUALITA

Jagad Semesta Sebagai "Sacred Space": Belajar dari Agama-Agama Kosmik

Yogyakarta – Hujan yang mengguyur sejak pagi di wilayah Fakultas Teologi Wedabakti-Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (red. FTW/FT-USD), tidak mengurangi minat sejumlah warga sivitas akademika FTW/FT-USD untuk turut hadir dalam Seminar Bulanan yang diadakan di Aula Darmojuwono Gedung Pascasarjana FTW/FT-USD. Dengan dimoderatori oleh Dr. D. Bismoko Mahamboro, Pr., seminar bulanan yang diselenggarakan pada Selasa, 28 November 2017 ini mengambil tema: “Jagad Semesta Sebagai Sacred Space Belajar dari Agama-Agama Kosmis". Bapak Widiyono, MA., seorang dosen pengajar di STAB Syailendra hadir menjadi pembicara dalam seminar ini.

    Gagasan yang disampaikan pembicara pada seminar ini berpusat pada inti ajaran Buddha dalam memandang semesta, kaitannya dengan perilaku hidup manusia. Buddha Gautama mengajarkan bahwa yang paling penting bagi hidup manusia adalah menemukan kedamaian dari dalam, bukan mencari kebenaran mutlak. Kedamaian dari dalam diri akan membuat manusia terhindar dari kecenderungan-kecenderungan negative. Menurut pembicara, salah satu penyebab kerusakan alam adalah manusia yang tidak mempunyai kedamaian dari dalam, yang hatinya diisi dengan keegoisan, keserakahan, dan ketamakan.

    Pengaruh dari kecenderungan negatif itu terhadap alam semesta adalah adanya hukum sebab musabab yang dalam agama Buddha disebut paticcasamuppada. Hukum ini berarti bahwa tidak ada sesuatu pun terjadi tanpa sebab. Di balik setiap peristiwa selalu ada sebab-sebab di balik peristiwa tersebut. Alam semesta kita sekarang menjadi seperti sekarang adalah karena sebab-sebab dan perpaduan factor-faktor yang saling berkaitan.

    Setelah pemaparan gagasan oleh pembicara, acara seminar dilanjutkan dengan pembahasan dari penanggap dan juga sesi tanya-jawab dalam forum umum. Diskusi berjalan amat dinamis, setiap penanggap dan penanya ingin memperdalam pengetahuan mereka akan cara berpikir dan bertindak seorang Buddha dalam menghormati semesta sebagai tempat yang disucikan.

    Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan untuk pembicara dan moderator, serta ditutup dengan doa penutup. Demikianlah rangkaian acara seminar bulanan Fakultas Teologi Wedabhakti/Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. Semoga seminar ini sungguh memberi bekal akademis yang cukup untuk bertindak bagi ibu bumi kita.  –HP-

  Kembali
Lihat Arsip