Enade Perdana Istyastono, M.Sc., Apt., salah seorang dosen muda di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta berhasil menjadi salah satu pemenang Henk Timmerman Award tahun 2011. Penghargaan bergengsi ini dianugerahkan tiap dua tahun sekali oleh Perhimpunan Ahli Kimia Medisinal Indonesia (PERAKMI) kepada para peneliti muda Indonesia yang bekerja di bidang ilmu kimia medisinal. Enade menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Henk Timmerman, seorang Profesor Emeritus di Universitas VU Amsterdam yang pertama kali memperkenalkan disiplin ilmu kimia medisinal ke Indonesia 25 tahun yang lalu.
Penghargaan yang dianugrahkan pada rangkaian Seminar Internasional Kimia Medisinal di Universitas Airlangga Surabaya tanggal 15 Oktober yang lalu terkait penelitian dan usaha Enade dalam memperkenalkan kimia medisinal komputasi atau bisa disebut juga rancangan dan pengembangan obat berbantukan komputer (RPOBK). Sub disiplin ilmu baru ini terbukti dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses penemuan obat karena mengurangi secara signifikan faktor coba-coba (trial and eror) dengan menggantikannya menggunakan simulasi komputer. Dengan memanfaatkan dan menggabungkan berbagai pendekatan kimia komputasi, Enade merancang molekul bioaktif (ligan) yang dapat memodulasi aktivitas farmakologi yang relevan dalam aksi obat.
Reseptor histamin H4
Penelitian termutakhir Enade yang dipublikasikan di Journal of Medicinal Chemistry (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22003888) terkait elusidasi orientasi senyawa aktif pada reseptor histamin H4. Reseptor yang memiliki peran penting dalam proses peradangan. Dengan memanfaatkan data farmakologi eksperimental ke dalam model interaksi protein-ligan tiga dimensi (3D), orientasi dan interaksi penting senyawa tersebut dengan reseptor H4 dapat dikenali dan dijelaskan dengan resolusi tinggi. Penelitian yang masih berlanjut tersebut dilakukan di bawah bimbingan Dr. Chris de Graaf, Dr. Iwan de Esch, dan Profesor Dr. Rob Leurs di Universitas VU Amsterdam. (BST)