USD- Program Doktor Kajian Seni dan Masyarakat (Kajian Budaya) menggelar sidang terbuka promosi doktor bagi Drs. Arif Eko Suprihono, M.Hum pada Selasa, 6 Mei 2025, di Ruang Koendjono, Gedung Pusat Lantai IV, Kampus II Mrican. Promovendus yang menempuh studi S3 dengan konsentrasi Kajian Seni dan Masyarakat berhasil mempertahankan disertasi berjudul "Unggahan Flashmob Beksan Wanara Kraton Jogja: Transformasi Tari Klasik Menuju Kewargaan Budaya Digital". Acara berlangsung dari pukul 09.30 hingga 12.00 WIB.
Sidang terbuka dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana USD, Prof. Paulus Sarwoto, Ph.D., didampingi tujuh dewan penguji yang terdiri dari promotor, kopromotor, dan lima penguji ahli. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan curriculum vitae singkat oleh Promotor, Prof. Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. (Hons.), Ph.D., dilanjutkan dengan pemaparan disertasi oleh promovendus dan sesi tanya jawab bersama dewan penguji.
Dalam disertasinya, promovendus Arif Eko Suprohono, yang adalah seorang staf pengajar di ISI Yogyakarta ini, mengkaji fenomena transformasi tari klasik Beksan Wanara Kraton Jogja dari legitimate taste menuju popular taste melalui fenomena flashmob tari tersebut di media sosial. Kajian ini menunjukkan bagaimana bentuk seni klasik dapat beradaptasi dengan era digital dan memperoleh apresiasi baru di kalangan masyarakat luas.
Setelah dewan penguji melaksanakan Rapat Penetapan Yudisium, Dr. Arif Eko Suprihono, M.Hum dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan menjadi lulusan doktor ketiga dalam Program Doktor Kajian Budaya USD. Acara ditutup dengan penyerahan ijazah kepada promovendus, sesi foto bersama, serta peragaan flashmob Tari Beksan Wanara bersama para tamu undangan.
"Hari ini adalah momen yang paling saya tunggu sejak awal studi S3 di sini. Saya berharap agar Sanata Dharma dapat meluluskan semakin banyak doktor dan saya mampu berkontribusi sekecil apa pun dalam bidang media rekam, televisi, dan fotografi," ungkap Dr. Arif Eko Suprihono, M.Hum dengan penuh kebahagiaan.
(PND/G/A - Humas)