USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Romo Henricus “Henk” van Opzeeland, SJ Berpulang

diupdate: 5 tahun yang lalu




Keluarga Besar Sanata Dharma sedang berduka. Hari Selasa (18/6), pukul 23.15 WIB, Bendahara Yayasan Sanata Dharma periode 1993-2014, yaitu Romo Henricus “Henk” van Opzeeland, SJ (90 tahun) berpulang menghadap Bapa, di Rumah Sakit St. Elisabeth, Semarang. Pada hari Kamis (20/6), setelah disemayamkan, jenazah Romo Henk dibawa ke Paroki St. Stanislaus, Girisonta untuk kemudian dilaksanakan Misa Requiem yang dipimpin oleh lima konfraternya dari Serikat Yesus dengan Romo Petrus Sunu Hardiyanta, SJ Provinsial Serikat Yesus Provinsi Indonesia, yang bertindak sebagai Selebran Utama.

Misa Requiem dihadiri oleh para Yesuit. Selain oleh frater, bruder, dan romo Yesuit, Misa dihadiri juga oleh satu Kardinal Yesuit, yaitu Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung (Emeritus) Jakarta; dan satu Uskup Yesuit, yaitu Mgr. Julianus Kema Sunarka, SJ, Uskup (Emeritus) Purwokerto. Misa juga dihadiri oleh kerabat dan umat untuk bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada Romo Henk atas karya dan pelayanan selama masa hidupnya, serta untuk bersama-sama mengantarkan Romo Henk ke tempat peristirahatan terakhirnya dalam memasuki Firdaus.

Sebelum Misa Requiem ditutup dengan berkat, Bapak Johanes Eka Priyatma, Ph.D. Rektor USD mewakili segenap civitas academica USD untuk menyampaikan terima kasih yang luar biasa kepada Romo Henk atas segala jasanya ketika mengemban tugas sebagai Bendahara Umum Yayasan Sanata Dharma sejak 1993 hingga 2014. “Bagi kami di Sanata Dharma, Romo Henk tidak bisa dipisahkan karena beliau terlibat langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan Sanata Dharma, khususnya sejak berubah menjadi Universitas.” ungkap Pak Eka. Banyak karya USD yang tidak dapat dilepaskan dari peran Romo Henk, khususnya ketika USD berjuang untuk membangun Kampus III dan Auditorium Driyarkara.

Setelah Misa Requiem selesai, jenazah Romo Henk dibawa ke Kerkop Ratu Damai, Kolese St. Stanislaus Grisionta untuk kemudian dilanjutkan dengan Ibadat Pemakaman, untuk mengantarkan Romo Henk pada tempat peristirahatan terakhirnya. Ibadat dipimpin oleh Romo Karl Theodor Wolf, SJ. Setelah Romo Karl menaburkan tanah dan bunga ke dalam makam, seluruh umat yang hadir diperkenankan untuk turut menaburkan tanah dan bunga.


Masa hidup Romo Henk adalah masa karya dan pelayanan. Dalam kesederhanaan hidupnya sebagai seorang Yesuit, Romo Henk tidak berhenti untuk menghadirkan kekayaan rohani dan cinta kasih yang berasal dari Yesus kepada setiap orang yang dijumpainya. Meskipun Romo Henk telah tutup usia, telah terpuaskan kerinduannya untuk memandang Yesus secara langsung, karya dan pelayanannya tidak akan pernah berhenti. Romo Henk senantiasa mendoakan semua orang untuk terus menebarkan kebaikan sebagaimana yang telah Romo Henk lakukan semasa hidupnya. Selamat Jalan, Romo Henk.

(NW & YS)

  kembali