Berita

Prodi Sastra Indonesia Merayakan Kelulusan 26 Mahasiswanya Melalui Syukuran Wisuda

14-03-2024 10:32:02 WIB 

Pada wisuda periode Maret 2024, Prodi Sastra Indonesia USD meluluskan 26 orang mahasiswa. Sebagai ungkapan syukur, diselenggarakan acara Syukuran Wisuda bersama dua prodi lain di Fakultas Sastra, Kamis (14/3) di Lantai Dasar Gedung Sastra, Kampus I Mrican.

Dari 26 lulusan tersebut, 16 di antaranya berasal dari angkatan 2020 yang artinya lulus dalam waktu 7 semester. Hal ini melanjutkan tren positif yang sudah berlangsung hampir 10 tahun terakhir ini.

Berikut daftar 26 lulusan tersebut.

  1. Andreas Setya Adi Nugroho
  2. Kurnelia Sukmawati Ramadhani
  3. Jhon Cipta Levrando Aritonang
  4. Frederikus Alviano Latur
  5. Aninda Kusumaningrum
  6. Elsa Ayu Mayang Widiarini
  7. Artania Rizkita Br S.
  8. Bonar Bona Boni Sianipar
  9. Resty Rosari Anindhita
  10. Bachtiar Dian Nugraha
  11. Asti Nurrahmatuti
  12. Indi Kusuma Hati
  13. Brigitta Intan Puspitasari
  14. Bernadetha Wahyu Andriyanto
  15. Eunike Miselia Eva Wandita
  16. Agustina Rita Kurniawati
  17. Maranecha Latriyana
  18. Clara Aurora Parayungan
  19. Lukman Arif
  20. Calista Putri Hermawanti
  21. Ahmad Aljas Sabilil Muttaqin
  22. Pusaka Alang Bumi
  23. Stefani Kartika Dewi
  24. Abdul Ghofar
  25. Sarwo Edi Wardana
  26. Angkhen Zipu Angkhen Gerang Zipuan Negara

Berlangsungnya acara

Acara Syukuran Wisuda periode ini diawali dengan pembacaan nama-nama calon winisuda. Segmen ini bertujuan untuk memberikan sapaan personal kepada setiap calon winisuda.

Setelah itu, perwakilan calon winisuda, Elsa Monica Handoyo, memberikan kata sambutan. Elsa berterima kasih pada para dosen karena telah mendidik mereka dengan sabar dan tulus sehingga mereka dapat bertransformasi menjadi lebih baik walaupun tak jarang tingkah laku mereka membuat kesal para dosen. Dengan itu ia berharap agar dosen-dosen mendapatkan berkah baik dari Tuhan. 

“Kami calon wisudawan dan wisudawati mengucapkan terima kasih kepada dosen fakultas sastra yang dengan sabar dan tulus mendidik kami dan mentransformasi kami selama kami menimba ilmu di sini. Semoga berkah Tuhan berupa kesehatan dan kebijaksanaan senantiasa melimpah bagi para dosen,” ujar Elsa yang merupakan lulusan Prodi Sastra Inggris USD.

Ia turut berterima kasih pada orang tua/wali yang telah berjuang untuk mendukung kegiatan akademik mereka. 

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, baik materi, semangat dan doa yang senantiasa mengalir bagi kami,” ujarnya.

Permohonan doa dan restu dari dosen serta orang tua tak lupa ia sampaikan agar perjalanan mereka untuk tahap berikutnya dapat diraih dengan lancar.  

“Semoga ilmu beserta doa dari para dosen sekalian menjadi bekal kami memasuki dunia yang sebenarnya sehingga kami dapat memberi sumbangan yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujar Elsa.

Ia menambahkan, “Kami juga mohon doa restu supaya perjalanan hidup kami di tengah masyarakat nanti, senantiasa mengarah pada kebaikan.”

Perwakilan orang tua/wali menyambung ungkapan syukur. Suteki Ria Wardani, ibu Sarwo Edi Wardana selaku wakil orang tua/wali calon winisuda, mengungkapkan rasa terima kasih kepada para dosen dan segenap civitas academica Fakultas Sastra USD yang telah mendidik para mahasiswanya selama menjalani perkuliahan. 

“Bapak Dekan dan semua hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan kali ini, kami, orang tua calon wisudawan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Bapak Dekan, Rama, Ibu, dan Bapak Dosen, dan Fakultas Sastra Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmu, membimbing, dan memberikan fasilitas kepada putra putri kami semoga buah hati kami dapat merampungkan studi dengan lancar,” kata ibu yang berasal dari Wonogiri ini.

Pesan dan nasihat pun datang dari sang ibu. 

“Para calon wisudawan yang berbahagia, pada kesempatan ini, kami sampaikan sekelumit nasihat. Kepada calon wisudawan kelulusan dan pada kesempatan kali ini bukanlah akhir dari asa yang kalian raih. Namun, ini adalah awal kebijakan di dalam kamu meraih asas selanjutnya,” tuturnya. 

Untuk memberi kesan sastrawi, diselipkan acara pementasan drama sederhana berjudul Sarjana Muda yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Sastra USD.

Pentas fragmen singkat tersebut menceritakan perjalanan sarjana muda yang sedang kebingungan dalam mencari pekerjaan. Ia melamar pekerjaan ke sana kemari, tetapi tidak juga mendapat pekerjaannya hingga akhir yang tidak diharapkan, baik oleh orang tua maupun dosen, pun terjadi. 

Di akhir penampilan fragmen tersebut, Syamsa, salah satu aktor, menyampaikan pesan yang cukup mengesankan tentang memperjuangkan suatu capaian.

“Hidup yang tak diperjuangkan, tak akan dimenangkan,” ujarnya.

Lebih dari itu, Syamsa yang juga terlibat dalam penulisan naskah menyampaikan bahwa spirit utama naskah ini untuk membangun semangat calon sarjana muda agar terus bangkit meski mendapat banyak kegagalan. 

“Tentu niatnya adalah, bahwa apapun yang terjadi bunuh diri itu bukan solusi. Satu bunuh diri bukan solusi (dan) setiap kegagalan itulah yang kemudian membangun kita yang seharusnya membuat kita terus bangkit. Nah, itu yang jadi spirit utama naskah ini saya buat dan dipentaskan di malam syukuran wisuda, ” jelas Syamsa

“Kita kan lihat banyak sekali kasus mahasiswa (atau) sarjana muda yang pada akhirnya bunuh diri karena tekan hidupnya. Di sini, untuk menyampaikan bahwa bunuh diri itu bukan salah satu solusi. Putus asa itu seharusnya tidak ada dipikiran sarjana. Pikiran putus asa (dan) bunuh diri itu hilang dari pikiran kita,” lanjut mahasiswa angkatan 2021 ini.  

Untuk memaknai pementasan sederhana tersebut sekaligus menyatakan rasa bahagianya, Dekan Fakultas Sastra, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., menyampaikan tanggapan mengenai acara. 

Yapi mengatakan momen wisuda merupakan momen berharga yang wajib dirayakan dan diabadikan dan momen ini adalah sebuah pencapaian mahasiswa karena telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. 

Selain itu, dosen berdarah NTT ini juga memperkenalkan profil Fakultas Sastra dan para dosen pengampu di Fakultas Sastra. Sebagai penutup sambutannya, Yapi membacakan sebuah puisi berjudul “Surat dari Ibu”. 

Melalui pembacaan tersebut, pria yang akrab disapa Pak Yapi ini menyampaikan pesan kepada para calon wisudawan bahwa Fakultas Sastra USD adalah ibu yang selalu siap menanti kedatangan dan membantu bagi para calon wisudawan yang akan berlayar lebih jauh, menaungi kehidupan. 

“Dan malam hari ini, saya harap kita hadir di sini dengan penuh kegembiraan. Ijazah yang akan Anda bawa keluar, yang akan Anda terima besok dalam upacara wisuda, itu menjadi simbol tanda bahwa Anda sudah memiliki pengetahuan,” ucapnya. 

Tidak ketinggalan, Fakultas Sastra memberikan apresiasi kepada para lulusan berprestasi dari setiap prodi. Mereka adalah Elsa Monica Handoyo dan Sofiyanti Br. Silaban dari Prodi Sastra Inggris, Regina Filomena Putri Hastoro dari Prodi Sejarah, dan Sarwo Edi Waidana dari Prodi Sastra Indonesia.

Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan ramah tamah.

Kesan dan pesan lulusan

Lulusan baru Prodi Sastra Indonesia memberikan kesan tersendiri terhadap acara Syukuran Wisuda hari ini.

Pusaka Alang Bumi mengungkapkan kesenangannya dalam Acara Syukuran Wisuda Fakultas Sastra. Baginya, acara syukuran wisuda ini merupakan kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman dan ia juga mengatakan bahwa besok merupakan momen terakhir untuk berkumpul bersama  dengan teman-teman.

“Menyenangkan, sih. Soale, kan, apa, ya ya, kan kaya (seperti) kita kalau dari angkatan ku sendiri gak sempet bikin perpisahan sendiri, cuma untungnya ada acara ini, sama fakultas dibikinin acara terus makan-makan, juga. Ya itu, sih jadi seru juga. soalnya kan kumpul-kumpul ama (dengan) temen (teman). Mungkin besok waktu wisuda kan kumpul terakhir, kan terus pada pisah,” kata mantan Ketua HMPS Sastra Indonesia USD periode 2022/2023 ini.

Hal senada disampaikan Agustina Rita Kurniawati yang menyatakan bahwa acara hari ini bagus dan menyenangkan. Pementasan dari Ekspresi Sastra menghibur dan menyentuh, bagi Rita. 

“Keren, sih, menurutku acaranya. Soalnya, tadi Ekspresi Sastranya menghibur, terus ngena juga,” ujarnya.

Para lulusan pun menitipkan harapan bagi prodi tercinta.

Ahmad Aljas berharap agar segmen-segmen kreatif Prodi Sastra Indonesia bisa lebih ditingkatkan karena, bagi anak sastra, nilai-nilai kreatif itu penting. Misalnya, Aljas menyarankan, agar prodi dapat  memanfaatkan media digital, seperti membuat podcast Sastra Indonesia.

“Di segmen-segmen kreatif mungkin lebih dimajukan lagi, gitu. Soalnya, sebagai anak sastra nilai-nilai kreatif itu sangat tinggi, ya. Jadi, itu mungkin yang harus diperhatikan, seperti  ada podcast di sastra Indonesia dan sebagainya, gitu. Jadi, kita harus memanfaatkan media digital,” harap penerima penghargaan mahasiswa berprestasi pada Perayaan Lustrum VI Fakultas Sastra tahun lalu.

Pesan lain datang dari Stefani Kartika Dewi yang memberikan harapan untuk program Studi Sastra Indonesia, untuk tetap mempertahankan jati diri  program studi, dan tetap menjadi ruang yang bebas untuk tempat berekspresi bagi para mahasiswa dan dosen di Prodi Sastra Indonesia. Ia juga memberikan doa dan harapan kepada para mahasiswa yang masih menjalankan program studi di Prodi Sastra Indonesia, agar tetap lancar dan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. 

“Kalau Sastra Indonesia sendiri, aku berharap semoga program studi ini bisa lebih apa, ya setidaknya bertahan, untuk mempertahankan jati dirinya, dan juga tetap menjadi ruang yang bebas, ruang yang menyenangkan untuk setiap mahasiswanya, untuk setiap dosennya, buat berekspresi dan semoga, untuk temen-temen (teman-teman) yang melanjutkan prodi di Sastra Indonesia, bisa lancar studinya, dan bisa menjadi apa yang seperti kalian inginkan,” ujar Stefani.

Harapan untuk para lulusan baru

Kaprodi Sastra Indonesia USD, Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A. mendoakan supaya para lulusan segera dapat berkarya setelah diwisuda. Selain itu, para lulusan juga diharapkan untuk tetap menjaga komunikasi dengan almamater.

“Mungkin suatu saat nanti, para lulusan akan kami panggil untuk sejenak pulang menengok rumahnya di prodi. Mereka bisa sharing dan berbagi ilmu kepada adik-adiknya,” tutur Sony.

 kembali