Web Fakultas SIA Mahasiswa SIA Orangtua
Berita

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 170 Mahasiswa USD Adopsi Anggrek dan Tanaman Restorasi Merapi

Sejumlah 170 mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan menanam flora khas lereng Gunung Merapi. Sebanyak 76 individu tanaman khas Merapi, 49 di antaranya merupakan jenis anggrek baik epifit maupun terestrial. Sisanya sebanyak 27 tanaman merupakan tanaman restorasi Merapi.


Ratusan mahasiswa tersebut adalah peserta mata kuliah Manajemen Ekowisata dan Healing Earth yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi Sadhar. Pada kegiatan tersebut, para mahasiswa didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah, yakni Sulistyono, M.Si., dan Hendra Michael Aquan, MEnvMgmt.
 
Aksi konservasi dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini dilaksanakan dalam dua gelombang kegiatan, yaitu Sabtu (3/6/2023), dan Minggu (4/6/2023). Pusat kegiatan berada di kawasan Bukit Turgo, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman. Lokasi penanaman yang menempati luasan 5 hektar tersebut merupakan area yang dikhususkan sebagai etalase tumbuhan khas lereng Merapi. Saat ini pengelolaannya dilakukan Musimin, seorang pelestari anggrek Merapi.

Selain didampingi dosen pengampu, para mahasiswa juga didampingi oleh Musimin dan Purnama, Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi (PTN) Wilayah Pakem Turi.

Sulistyono mengatakan bahwa kegiatan adopsi ini dilakukan sebagai bagian dari perkuliahan. "Selain mendapatkan materi di kelas, mahasiswa kami bawa ke lapangan untuk terlibat langsung dalam upaya pelestarian anggrek di alam. Salah satu jenis yang ditanam adalah Vanda tricolor, yang merupakan anggrek ikon Merapi dan kini terancam punah", terang Sulistyono saat membuka pelaksanaan kegiatan adopsi.

Hendra menyebutkan bahwa keterlibatan mahasiswa dari dua mata kuliah tersebut selaras dengan pembelajaran nilai pelestarian lingkungan yang diajarkan di kampus. "Kegiatan adopsi anggrek dan tanaman khas Merapi ini merupakan bagian dari pembelajaran langsung kepada mahasiswa pada upaya menumbuhkan dan menghidupi nilai merawat bumi rumah bersama", paparnya.


Maximinus Edgar Rumaropen, seorang peserta penanaman, menyatakan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini. "Kegiatan adopsi ini memberi inspirasi kepada saya untuk melestarikan keragaman hayati di tempat asal saya, Timika", ungkap Edgar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2019.

Melalui pesannya, Musimin menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa, karena mahasiswa memiliki peran besar dalam pelestarian lingkungan kelas di masa depan. "Semoga cerita baik mahasiswa dalam pelestarian anggrek Merapi ini dapat ditularkan untuk melestarikan lingkungan di tempat asal kalian masing-masing", pesan Musimin di sela kegiatan penanaman.

Dalam kesempatan tersebut, Purnama berpesan bahwa kegiatan adopsi oleh para mahasiswa tersebut diharapkan memiliki dampak baik dalam upaya menyebarluaskan upaya pelestarian tumbuhan khas Merapi yang dilakukan Musimin. "Kami mendukung upaya pelestarian anggrek yang dilakukan Pak Musimin. Dan saya berharap keterlibatan para mahasiswa mampu mendukung dan meyebarluaskan upaya pelestarian tersebut agar menumbuhkan semangat pelestarian ke masyarakat yang lebih luas", demikian ungkapnya. (HA)

 kembali