Web Fakultas SIA Mahasiswa SIA Orangtua
Berita

HMPS PBIO USD Lakukan Ekspedisi di Gunung Prau

Menjadi seorang “Pendidik Tangguh Pencerdas Bangsa” merupakan salah satu visi utama dari Progam Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma (PBIO USD). Ketangguhan ilmuwan pencerdas bangsa dapat ditempa melalui beberapa proses formatif kreatif salah satunya adalah dengan melakukan penelitian serta aplikasi ilmu di lingkungan. Hal inilah yang menyulut semangat para mahasiswa pendidikan biologi, terkhusus dari tim ekspedisi Himpunan Mahasiswa Progam Studi (HMPS) Pendidikan Biologi untuk melakukan penelitian serta aksi nyata di lingkungan. Akhirnya diputuskan kegiatan ekspedisi tahun ini diadakan di Gunung Prau, Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada hari Jumat-Sabtu, 30 November-1 Desember 2018.

Pada saat keberangkatan dari Kampus 3 Paingan, seluruh anggota sudah mempersiapkan diri untuk melakukan ekspedisi ke Gunung Prau. Persiapan dari fisik, logistik, maupun mental sudah dipersiapkan sebelum keberangkatan. Persiapan inilah yang diperlukan agar nantinya tidak “kaget” dalam menghadapi trek medan di Gunung Prau. Perjalanan dari Paingan hingga basecamp Gunung Prau kurang lebih memakan waktu 3,5 jam. Setibanya di basecamp, seluruh tim ekspedisi melakukan persiapan sebelum mendaki ke Puncak. Peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan herbarium semuanya dikemasi dan dimasukkan pada tas carrier masing- masing. Perjalanan ke Puncak Gunung Prau pun dimulai pada hari Sabtu, 1 Desember 2018 pada pukul 00.00 WIB.

Sesampainya di Puncak kurang lebih pada pukul 03.00 WIB, tim ekspedisi HMPS PBIO langsung membuat tenda untuk beristirahat. Karena keesokan harinya, tim akan melakukan observasi vegetasi yang ada di puncak Gunung Prau dan melakukan kegiatan herbarium. Herbarium merupakan suatu cara mengkoleksi spesimen tumbuhan dengan cara mengawetkannya. Ada dua cara melakukan herbarium yaitu dengan herbarium basah dan herbarium kering. Manfaat yang didapatkan dari membuat herbarium adalah sebagai sarana identifikasi terhadap jenis baru tumbuh- tumbuhan, ada pula fungsi herbarium yaitu sebagai pembaharuan atau melengkapi database keanekaragaman tumbuhan suatu kawasan tertentu.

Selain fungsi- fungsi tersebut, herbarium juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru kepada siswa agar tidak hanya membayangkan bentuknya, namun diperlihatkan secara nyata didalam pembelajaran dikelas. Hal itulah yang membuat mahasiswa Pendidikan Biologi USD harus melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran agar tidak hanya monoton ceramah didepan kelas, namun dapat diselingi dengan kegiatan penelitian diluar kelas dan juga melakukan kegiatan positif seperti melakukan kegiatan herbarium.

Hasil dari kegiatan herbarium yang ditemukan di puncak Gunung Prau oleh tim ekspedisi HMPS PBIO USD meliputi bunga daisy, tanaman paku, dan berbagai macam tanaman perdu. Saat berada di puncak Gunung Prau, tim ekspedisi langsung melakukan proses herbarium tahap awal. Nantinya hasil herbarium ini akan dipakai sebagai sarana pembelajaran di laboratorium Pendidikan Biologi USD tentang keanekaragaman hayati. (APV & KYP)

 kembali