Learning Management System (LMS) merupakan salah satu bentuk implementasi e-learning yang bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk siswa. Dengan e-learning, selain siswa bisa mendapatkan materi, siswa juga dapat mengerjakan tugas dan ujian di dalam LMS tersebut. Demikianlah yang ingin diterapkan oleh civitas akademika di SMK Santo Mikael, Surakarta. Sekolah ini sudah mulai merintis untuk membangun infrastruktur TIK yang diperlukan untuk mengimplementasikan LMS. Selanjutnya untuk bisa menjalankan LMS dengan baik, para guru harus mendapatkan pelatihan yang tepat serta sharing penggunaan LMS dari yang sudah berpengalaman agar dapat menyesuaikan pengaturan LMS dengan bahan mata pelajaran yang harus di-convert secara digital ke LMS.

Untuk itu, para dosen Informatika bekerjasama dengan BAPSI Universitas Sanata Dharma tergerak untuk berbagi pengalaman dan membantu para guru yang sedang mulai mengisi LMS. Hal ini dilakukan agar LMS dapat segera dipakai untuk kegiatan pembelajaran.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 6 orang pengabdi yang terdiri dari 4 dosen Program Studi Informatika (Robertus Adi Nugroho, S,T., M.T., Kartono Pinaryanto, S.T., M.Cs., Dr. Iwan Binanto, M.Cs., Vittalis Ayu S.T., M.Cs.) dan 2 orang dari BAPSI Universitas Sanata Dharma (Stephanus Christiono, S.T., dan Bartolomeus Sigit Yogantara, S.T.). Pelatihan terdiri dari 3 sesi: tanggal 26 April 2022, 27 April 2022 dan 12 Mei 2022.

Materi yang disampaikan meliputi cara membuat kategori mata pelajaran, melakukan enroll baik guru maupun siswa, cara meng-upload materi dan link ke Youtube. Selain itu juga diberikan materi tentang cara membuat pertanyaan dalam berbagai macam bentuk mulai dari pilihan ganda, menjodohkan pertanyaan, isian singkat, essay, dll. Selanjutnya pertanyaan – pertanyaan tersebut disusun untuk dalam suatu tugas ataupun quiz dan telah dicoba dengan beberapa pengaturan yang berbeda termasuk waktu pengerjaan dan cara mengisinya.