Berita

USD Ikuti Service Learning Program 2014

Universitas Sanata Dharma untuk ketujuh kalinya mengikuti acara Service Learning Program (SLP) yang diselenggarakan oleh Association of Jesuit College and University-Asia Pacific (AJCU-AP). Pada tahun ini, rangkaian acara SLP 2014 diadakan di Xavier University-Ateneo de Cagayan yang bertindak sebagai tuan rumah. Acara ini diikuti oleh 7 universitas Jesuit se-Asia Pasifik di antaranya, Sophia University (Jepang), Sogang University (Korea), Ateneo de Davao University (Filipina), Ateneo de Zamboanga University (Filipina), Ateneo de Naga University (Filipina), Xavier University-Ateneo de Cagayan (Filipina), dan Universitas Sanata Dharma (Indonesia). Delegasi yang dikirim oleh Universitas Sanata Dharma untuk mengikuti acara tersebut adalah Adhimulya Nugraha Putra (Psikologi 2011), Bagas Abiyoga (Farmasi 2011), Indrias Pratama (PBI 2011), Retno Lestari Surya Ningrum (Sastra Inggris 2011), dan Stella Vania Puspitasari (Psikologi 2011).

Tujuan SLP 2014 ini adalah untuk memberikan tempat atau wadah bagi mahasiswa dari universitas-universitas Jesuit dalam usaha menerapkan Pedagogi Ignasian di kehidupan sehari-hari. Pedagogi Ignasian adalah pendekatan yang digunakan pada perguruan tinggi yang menerapkan pedagogi pendidikan Jesuit, yang meliputi Context (konteks), Experience (pengalaman), Reflection (refleksi), Action (aksi), dan Evaluation (evaluasi). Acara SLP 2014 dengan tema “Jesuit Education in the Frontiers of Greater Societal Engagement” ini diadakan mulai dari tanggal 4 Agustus sampai 27 Agustus 2014. 

Selama acara berlangsung banyak sekali kegiatan yang dilakukan, salah satunya adalah immersion. Kegiatan ini pada dasarnya adalah live in di Xavier Ecoville, suatu kompleks perumahan tempat korban Typhoon Sendong direlokasi. Selama tiga hari tiga malam, ke-23 peserta SLP 2014 tinggal bersama keluarga di sana untuk merasakan kehidupan masyarakat yang ekonominya mayoritas menengah ke bawah. Selain itu, para peserta juga dituntut untuk mengetahui budaya dan permasalahan yang dihadapi masyarakat di sana. 

Kegiatan selanjutnya adalah area work di mana kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengalaman peserta di Xavier Ecoville. Peserta dibagi menjadi lima kelompok concern, yaitu health, good governance, food security, environment, dan peace. Seluruh kelompok membuat sebuah proyek yang ditujukan untuk penduduk Xavier Ecoville guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain area work, kegiatan lainnya adalah cultural celebration, di mana tiap-tiap negara memperkenalkan permainan tradisional masing-masing dan dilakukan bersama anak-anak dari Barangay Lumbia, tempat di mana Xavier Ecoville berada. 

SLP 2014 tidak hanya menjadi ajang promosi negara dan budaya Indonesia, tetapi juga mampu membantu peserta dalam pembangunan karakter untuk mempersiapkan diri menjadi men and women for and with others serta memiliki semangat magis dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan semangat Ignatian yang menjadi dasar gerak langkah universitas-universitas Jesuit. (SLP2014)


kembali