Berita

Sebuah Dialog Jarak Jauh Antar Budaya



Proses pembelajaran merupakan proses unik. Proses mendengarkan yang bukan hanya siswa/ mahasiswa yang mendengarkan guru/ dosen, melainkan guru dan dosen yang juga mendengarkan siswa/ mahasiswanya. Proses mendengarkan secara timbal balik ini menjadikan pembelajaran yang utuh, aktif, dan berkesan. Hal serupa terjadi pada kuliah umum yang diadakan pada Jumat, 11 November 2022. Kuliah umum yang diadakan di ruang 408 ini bukanlah kuliah yang biasa. Topik utama dalam perkuliahan ini ialah pembelajaran intercultural atau pembelajaran antar kultur atau antar budaya. Judul perkuliahan tersebut adalah “Public Lecture: Virtual Intercultural Method” yang berfokus pada metode pembelajaran yang mengangkat topik intercultural. Dalam mengangkat perbedaan kultur ini, proses pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan proses berupa sharing secara virtual menggunakan platform video conference. Sharing tersebut dilakukan oleh beberapa orang yang mewakili beberapa kultur yang berbeda-beda.


Tak hanya topiknya yang spesial, kuliah ini juga mendatangkan tamu spesial yang telah lama bergulat dengan topik tersebut. Tamu tersebut datang jauh-jauh dari Negeri Sakura ke Indonesia untuk secara spesial menyampaikan materi mengenai intercultural di Universitas Sanata Dharma. Ia adalah David Dalsky, Ph.D, seorang associate professor di Universitas Kyoto. David merupakan warga negara Amerika yang telah berkarya di Jepang sejak 2004. Berlatar belakang psikologi dan ditambah pascasarjana-nya di psikologi sosial, mendorongnya untuk mendalami budaya-budaya lewat bahasa dari beberapa negara. Penelitian terbarunya ialah integrasi pendidikan bahasa Inggris dengan pemahaman bersama mengenai konsep budaya emik dalam bahasa Jawa, Bali, China Mandarin, Jerman, dan Jepang.

Kuliah umum ini diadakan dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa mengenai pentingnya kesadaran akan konsep intercultural. Setiap individu memerlukan tumbuhnya rasa ingin tahu dan kepekaan akan identitas individu secara kultur. Melalui proses mendiskusikan perbedaan makna beberapa kata dari berbagai kultur, maka secara tidak sadar individu menyadari betapa uniknya pembelajaran antar budaya dari kacamata outsider atau orang di luar budaya tersebut. Interaksi seseorang dengan kultur yang berbeda meningkatkan rasa keingintahuan terhadap kulturnya sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran antar kultur juga mampu meningkatkan pengenalan serta rasa bangga terhadap budaya sendiri.


Acara dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan Dekan Fakultas Psikologi 2022, Yohannes Babtista Cahya Widiyanto, memperkenalkan pembicara di hadapan puluhan mahasiswa yang hadir di ruang kelas tersebut. Mr. David lalu mulai memaparkan materi menggunakan media powerpoint. Beliau juga memperkenalkan situs tempat ia mengunggah tulisan esainya dan beberapa animasi dan ilustrasi untuk mempermudah penjelasan materi. Selama pemaparan materi, mahasiswa-mahasiswa terlihat fokus dan antusias merespon beberapa pertanyaan dan pernyataan dari Mr. David. Menjelang akhir dari kuliah umum, Mr. David memberikan tugas kelompok yang terdiri atas 2-3 mahasiswa untuk mencari kata-kata unik dalam berbagai bahasa yang menjelaskan sebuah konsep unik tertentu. Mahasiswa menuliskan jawaban mereka dalam google docs yang telah disediakan oleh Mr. David dalam bentuk QR. Setelah sekitar 15 menit pengerjaan, Mr. David meminta satu pasangan mahasiswa untuk maju menjelaskan hasil temuannya. Kedua mahasiswa tersebut adalah Monika dan Stella dari angkatan 21. Mereka menjelaskan arti dari salah satu kata bahasa Jawa, yakni sawan dan penjelasan tersebut memantik rasa ingin tahu yang lebih mendalam dari Mr. David. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, Mr. David harus menutup kelas umum dengan beliau mengucapkan kata matur nuwun pada seluruh mahasiswa yang hadir. Dengan arahan dari moderator, seluruh kelas membalas mengucapkan terima kasih kepada Mr. David atas pemaparan materi yang menarik tersebut.


Kegiatan tersebut cukup membawa antusias dari berbagai kalangan, tampak dari banyaknya orang yang ikut dan beberapa orang lain yang berharap bahwa kuliah tersebut disediakan dalam bentuk live streaming. Topik yang tidak biasa disertai pembicara yang spesial pula, menjadikan acara ini istimewa. Meskipun waktu pembelajaran yang terbatas, namun harapannya pembawaan topik intercultural secara sekilas ini cukup untuk memantik keingintahuan para mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma untuk mendalami dan menggali pengetahuan terkait budaya sendiri. Tak hanya tentang budaya sendiri, melainkan juga terbuka untuk pembelajaran antar budaya lain.

 
https://www.youtube.com/watch?v=zulb6eRSkmc
 
Regina Audrey dan Lintangswasti






kembali