Profil

Latar Belakang dan Gambaran Program Studi Ekonomi

Munculnya gagasan untuk membuka Program Studi Ekonomi diilhami oleh beberapa situasi yang terjadi di Indonesia saat ini seperti sistem pengelolaan nasional yang masih koruptif, tidak inovatif dan kurang efisien, kekuatan ekonomi nasional yang belum berdaya saing serta tidak mampu memanfaatkan kesempatan global. Penguasa pemerintahan lokal dalam era otonomi daerah belum mampu menguatkan keberdayaan dan kemandirian sosial-ekonomi rakyat. Otonomi daerah justru memperkuat terjadinya marginalisasi, penyalahgunaan kekuasaan, ketidaksamaan dan ketimpangan sosial, serta konflik-konflik sosial. Pada level mikro, ketimpangan sumberdaya dan rendahnya akses, jaringan dan kelembagaan bermuara pada persaingan dan konflik. Berbagai situasi tersebut memberikan tantangan untuk mewujudkan tenaga ahli atau lulusan pendidikan yang mampu menjawab tantangan secara terpadu dan terarah, serta berkeadilan.

                Perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini semakin jauh dari “cita-cita luhur Bangsa Indonesia”. Hal ini ditandai dengan empat masalah pokok dasar (RPJMN 2015-2019) yakni:  pertama, lemahnya daya saing dalam kompetisi global, kedua, ketidakhadiran negara dan merosotnya kewibawaan negara, ketiga, lemahnya sendi-sendi perekonomian bangsa, keempat, pudarnya solidaritas, meningkatnya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Keempat hal tersebut dapat direfleksi sebagai sinyal pasar atau ceruk yang belum banyak dirambah oleh lulusan baru dari program studi yang ada saat ini.

                Program Studi Ekonomi FE USD akan berfokus pada Ekonomi Kelembagaan. Ekonomi kelembagaan adalah paradigma baru dalam ilmu ekonomi yang melihat kelembagaan (rule of the game) berperan sentral dalam membentuk perekonomian yang effisien. Kebijakan ekonomi yang diterapkan saat ini dan mendominasi sebagian besar dalam perekonomian suatu negara didasarkan pada prinsip-prinsip dan pemikiran ekonomi dari Ekonomi Klasik/Neoklasik. Pemikiran dan sumsi yang dipergunakan dalam Ekonomi Klasik/Neoklasik yang antara lain kebebasan individu, pasar bebas dan pelako ekonomi yang rasional saat ini dirasa tidak relevan lagi dengan dibuktikan terjadinya krisis ekonomi dunia yang terjadi berkepanjangan saat ini misalnya, krisis ekonomi tahun  1998 dan dan tahun 2008. Ekonomi kelembagaan saat ini mulai dikembangkan dan dibicarakan sebagai salah satu model pemikiran ekonomi yang bisa memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada Ekonomi Klasik/Neoklasik. Ekonomi kelembagaan lebih berfokus pada bagaimana menjalankan aturan main  yang benar sekaligus menjaga penegakan aturan main tersebut dalam perekonomian. Aturan main bisa berupa aturan hukum perundang-undangan, adat istiadat sampai pada system kontrak sehingga proses transaksi bisa dijalankan secara benar.

 kembali