Berita

Muhammad Syamsa, Mahasiswa Sastra Indonesia USD, Terbitkan Antologi Puisi “Selamat Datang Cinta”

13-11-2023 11:11:04 WIB 
Muhammad Syamsa, mahasiswa Prodi Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma (USD), bulan ini merilis karya terbarunya berupa antologi puisi yang berjudul Selamat Datang Cinta. Antologi ini menggambarkan keresahan-keresahan yang direfleksikan penulis dalam bentuk puisi.

Puisi-puisi dalam antologi ini mencerminkan kepekaan Syamsa terhadap nuansa kehidupan dan keindahan kata-kata. Ia berhasil menciptakan atmosfer yang menyentuh hati pembaca melalui penggunaan bahasa yang mendalam dan metafora yang kuat.

Muhammad Syamsa, yang juga aktif dalam kegiatan ekspresi sastra di kampusnya, menunjukkan bakatnya yang menjanjikan dalam menyampaikan makna dan perasaan melalui puisi-puisinya. Dalam Selamat Datang Cinta, ia menggambarkan puisi sebagai kehidupan yang memiliki perjalanannya sendiri.

“Sebagaimana sebuah perjalanan, puisi juga merupakan kehidupan. Dalam dunia kata, puisi hidup dengan huruf-hurufnya. Dalam dunia kita, puisi hidup dengan nilainya yang kalau saya boleh meminjam teori Longinus, yang indah dan yang sublim. Selayaknya perjalanan, puisi menyiratkan sendiri pelajarannya,” tulis Syamsa dalam kata pengantarnya.

Antologi ini bukan hanya sekadar kumpulan puisi, tetapi juga merupakan cerminan perjalanan pribadi Syamsa dalam meresapi dan memahami ragam emosi yang mewarnai hidupnya. Dengan kepekaannya terhadap kata-kata, ia mengajak pembaca untuk merenung dan menyelami makna cinta dalam berbagai wujudnya.

Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., dosen Prodi Sastra Indonesia, mengapresiasi karya terbaru dari salah satu mahasiswa terbaik ini. Dalam prakatanya, Yapi menyatakan antologi berisi 60 puisi ini tidak bisa disebut sebagai karya seorang penyair pemula.

“Syamsa menghadirkan puisi-puisi yang secara umum sudah cukup matang,” kata Yapi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Sastra, Fakultas Sastra, USD ini.

Kematangan tersebut disoroti Yapi melalui ulasan-ulasan atas beberapa puisi Syamsa. Misalnya, dalam puisi yang menjadi maskot antologi ini, yaitu puisi berjudul “Selamat Datang Cinta”, Syamsa ternyata tidak sedang membahas hal-hal cengeng seputar kisah percintaan remaja. Jauh lebih dari itu, ada aspek kehidupan dan kematian yang dikemas sedemikian indah.

Ada dua penggalan lirik puisi “Selamat Datang Cinta”  yang diulas lebih dalam, yaitu “Setelah aku berkunjung ke pemakaman” dan “Selamat datang di pemakamanku yang manja”. Yapi menganalisis siapakah subjek aku dalam penggalan dua lirik tadi. Pengunjung pemakaman atau orang yang sedang dimakamkan?

“Bagi penyair, hidup dan kematian tak ada bedanya. Yang mengunjungi dan dikunjungi sama saja,” ulas Yapi.

Yapi pun mengapresiasi penuh Syamsa karena mampu menyajikan permenungan yang mendalam tentang cinta dan kematian dalam satu tarikan napas. Syamsa juga dinilai mampu menghadirkan diksi yang menciptakan frasa-frasa yang mengejutkan.

"Karya perdana Syamsa ini membuka jalan baginya memasuki dunia kepenyairan yang cukup menjanjikan," tutup dosen pengampu mata kuliah Puisi Indonesia dan Penulisan Puisi ini.
 kembali