KURSUS

Extension Course Semester Genap 2015/2016

GEREJA DAN TEOLOGI BERGULAT DENGAN PERGOLAKAN BUDAYA MASA KINI


Gereja adalah peziarah di dunia, begitu kata St. Agustinus. Kata-kata ini, yang seringkali terdengar indah, juga mengandung kerumiten dan keribetan. Berziarah di dunia berarti mengarungi dan terlibat dalam pergolakan dunia sepanjang masa. Sekarang ini, dunia kita telah memasuki fase perkembangan yang amat rumit dan problematis. Dalam waktu beberapa dekade terakhir, budaya-budaya di dunia telah mengalami perubahan dan pergeseran dalam banyak hal yang dipicu oleh globalisasi, perkembangan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Peradaban manusia makin maju, tetapi umat manusia dirundung makin banyak masalah.

Dalam kondisi seperti itu, budaya konsumerisme menjadi masalah besar, yang menyerang bukan hanya dalam tingkat individu, melainkan juga bangsa-bangsa dan perusahaan-perusahaan raksasa yang haus untuk mengeksploitasi alam. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kelangsungan umat manusia terancam oleh krisis ekologis. Perkembangan teknologi telah melahirkan generasi netizens, yakni mereka yang sejak kecil sudah tumbuh dalam budaya komunikasi maya (internet). Mereka memiliki mentalitas dan sikap yang berbeda dengan orangtua mereka, misalnya sikap mereka terhadap iman, perkawinan, pergaulan, tubuh, seksualitas dan nilai-nilai dasar yang lain. Mereka inilah yang akan menentukan perkembangan dunia selanjutnya. Ketika budaya di dunia ini menjadi global, muncul pula gerakan-gerakan untuk menguatkan budaya lokal, tradisi-tradisi kerakyatan, agama-agama asli, dan sebagainya.Di sini peran komunitas agama seringkali menjadi penting. Komunitas Nahdlatul Ulama di Indonesia, misalnya, telah menggagas konsep “Islam Nusantara.” Dan dalam komunitas Gereja Katolik Indonesia pun kita sering mendengar semboyan “100% Katolik, 100% Indonesia”.

Dan dalam Extension Course semester ini, Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma menawarkan pelbagai topik pilihan (capita selecta), di mana akan didiskusikan bagaimana Gereja dan teologi Kristiani berhadapan dengan pelbagai persoalan itu.

Informasi lebih Lengkap >>> 


  Kembali