KURSUS

Extension Course Semester Gasal 2015/2016













Tema:
GEREJA DALAM DIALOG DENGAN BUDAYA


Gereja adalah persekutuan umat beriman yang menyejarah. Karena ikut ambil bagian dalam dinamika penjelmaan Allah Putera dalam sejarah, Gereja pun merasuki sejarah dengan semangat inkarnatoris. Itu berarti, Gereja dipanggil untuk merasuki kenyataan sejarah dan mentransformasikannya.

Salah satu bagian penting dari kemanusiaan adalah budaya. Maka, Gereja yang menyejarah juga mesti bertemu dengan pelbagai budaya. Sejak awal Gereja sendiri tidak pernah lepas dari pengaruh budaya tertentu, misalnya budaya Yahudi dan Yunani-Romawi, meskipun Gereja didorong oleh nilai-nilai Injil yang melampaui budaya dan mengemban misi yang mengatasi batas-batas budaya (bdk. Kisah Para Rasul). Gereja dipengaruhi dan diperkaya oleh budaya, tetapi Gereja juga mentransformasi budaya.

Dinamika seperti ini terus berkelanjutan dan makin meluas dan kompleks ketika Gereja menyebar ke banyak wilayah. Gereja berdialog bukan hanya dengan budaya-budaya, tetapi dalam Gereja sendiri (teologi, perayaan liturgi, moral, hukum) terbentuk dialog yang kompleks antar budaya dalam kerangka pemahaman iman yang makin penuh. Di Asia, khususnya, kehidupan Gereja ditandai oleh ciri khas perjumpaan dialogis dengan budaya-budaya yang beraneka macam.

Pada gilirannya, dialog dengan budaya-budaya inilah yang antara lain menjadikan Gereja Asia menjadi sungguh-sungguh “Asia.”

Informasi mengenai pendaftaran dan jadwal klik di sini.


  Kembali