Kolom

Jeda Semester: Beberapa Rekomendasi Buku untuk Mahasiswa Sastra

18-01-2022 04:14:44 WIB 

Berliterasi kini adalah hal yang wajib bagi semua kalangan, terlebih mahasiswa. Berliterasi bukan hanya aktivitas membaca saja, melainkan juga kegiatan menulis refleksi maupun tulisan lain dan menyampaikan ulang pada orang lain. Maka dari itu, hal ini sangat penting bagi mahasiswa jurusan apapun dan perlu dilakukan secara berkelanjutan  supaya dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan memperluas wawasan.

Sastra masuk dalam ilmu humaniora, yaitu ilmu perihal kehidupan manusia. Ilmu humaniora tentu banyak menekankan nilai humanisme, hal ini seturut dengan moto Universitas Sanata Dharma, yaitu “Cerdas dan Humanis”. Nilai-nilai ini seyogianya menjadi dasar bagi mahasiswa sastra, apalagi mahasiswa Sastra Indonesia USD yang cakupan studinya bukan hanya sastra, melainkan juga bahasa (linguistik) dan budaya.

Sebagai mahasiswa sastra, berkutat dengan buku tentu adalah hal yang biasa bahkan bisa dikatakan cukup menjemukan. Setiap minggu mahasiswa bisa saja mau tidak mau melahap satu sampai dua buku sastra, bahkan lebih sebagai bahan pembelajaran maupun objek kajian. Hal ini belum lagi ditambah dengan buku-buku materi dan artikel-artikel sebagai suplemen pembelajaran yang cukup rumit dan butuh ketelitian dalam memahaminya. Namun demikian, menjadi mahasiswa sastra tidak cukup berkutat dengan buku-buku perihal sastra dan bahasa baik fiksi maupun nonfiksi, lho. Masih banyak topik lain yang perlu diselami sebagai pendukung dan dan pengembangan mahasiswa terhadap dunia sastra maupun bahasa.

Pada masa jeda semester ini adalah masa yang tepat untuk merefleksikan perkuliahan semester lalu dan juga mengembangkan wawasan melalui berliterasi. Masa jeda semester adalah masa yang tepat pula untuk memepersiapkan perkuliahan semester depan. Maka dari itu, beberapa rekomendasi buku di bawah ini kiranya dapat menjadi referensi literasi yang berguna bagi pengembangan diri khususnya dalam topik-topik humaniora.

1.       Filsafat

Filsafat adalah ibu dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat adalah hal yang wajib bagi seluruh mahasiswa jurusan apapun. Sayangnya, filsafat kerap dipandang sebagai hal yang berat, menjemukan, dan sulit dicerna. Namun hal itu tentu saja belum tentu benar, beberapa buku filsafat yang ringan dan enak dibaca misalnya From Socrates to Sartre: The Philosophic Quest (1984) tulisan T.Z. Lavine.

Buku ini telah dicetak berulang kali oleh beberapa penerbit di dunia termasuk Indonesia. Salah satu terbitan dalam edisi bahasa Indonesia adalah  terjemahan Andi Iswanto dan Deddy Andrian Utama yang diterbitkan oleh Immortal Publishing dan Octpus dengan tebal buku 504 halaman. Buku ini dapat dibeli di toko buku mana saja, baik daring maupun luring dengan harga kisaran Rp119.000.

Buku ini mulanya adalah sebuah acara televisi di Chicago yang diproduksi College of the Air of The Maryland Center for Public Broadcasting dengan tema From Socrates to Sartre yang diisi oleh Profesor T. Z. Lavine sendiri. Maka dari itu, buku ini pun disampaikan dengan bahasa yang lugas, jelas, sederhana, dan tidak terlalu panjang.

Terjemahannya juga cukup baik, sangat sedikit ditemui kesalahan. Buku ini disajikan dalam bentuk biografis para tokoh filsafat barat mulai dari Socrates hingga Jean Paul Sartre secara runtut bersamaan dengan latar belakang sosial tokoh, tanggapan tokoh atas pandangan sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan kritis, dan inti-inti pemikiran para tokoh. Kekurangan dari buku ini adalah banyaknya istilah filsafat yang cukup asing bagi yang masih awam dalam dunia filsafat yang mengharuskan mencarinya sendiri di internet.

2.       Sejarah

Ketika membahas sejarah mungkin yang terbesit dalam pikiran adalah sekumpulan peristiwa-peristiwa rumit, seperti perang, kebangkitan, perjanjian, pemberontakan dan sebagainya beserta rentang waktunya. Lalu, apa pentingnya membaca sejarah?

Salah satunya adalah belajar dari masa lalu. Catatan-catatan peristiwa adalah cermin masa lalu demi masa depan yang lebih baik. Sejarah juga banyak memaparkan perihal dinamika dan fenomena sosial, budaya, politik, dan berbagai aspek kehidupan lainnya yang tentunya tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu dan akan terus relevan dengan perkembangan zaman.

Salah satu buku sejarah yang direkomendasikan untuk dibaca yaitu Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang (2018) karya Ong Hok Ham. Buku ini berisi 70 kolom Ong Hok Ham yang ditulis di majalah Tempo dari tahun 1976-2002, yang merefleksikan banyak persoalan yang dihadapi Indonesia: dari mitos kekuasaan sampai peran preman. Ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, karya ini seolah menegaskan bahwa bangsa ini sulit berkembang dan cenderung stagnan, dalam peradaban yang tidak membawa kita ke arah yang lebih baik.

Ong Hok Ham adalah salah satu sejarawan Indonesia yang tak perlu diragukan lagi tulisan-tulisannya. Pada buku ini, ia begitu luwes menyajikan teks sejarah dalam bentuk populer mulai dari korupsi dengan perspektif sejarah, topik pertanian, ekonomi, klenik, rokok, gelandangan, perilaku kaum priyai, sampai teroris. Buku ini dicetak pada Desember 2018 dengan tebal 456 halaman oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Dapat dibeli di berbagai toko buku luring maupun daring dengan harga kisaran Rp95.000.

 

3.       Sosio-Antropologi

Ilmu sosiologi dan antropologi adalah cabang-cabang ilmu sosial yang mengkaji perihal hubungan sosial dan budaya manusia. Tentu hal ini memiliki cakupan yang amat luas dan memiliki kaitan dengan ilmu-ilmu lainnya misalnya sastra dan sejarah. Seperti halnya sebuah novel, sosiologi/ilmu sosial membahas bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain, gejala sosialnya, fenomena, konflik, dan juga lebih jauh hal-hal yang membudaya dalam peradaban manusia di suatu tempat. Di dalam produk sastra, ilmu-ilmu sosial seperti ini kental dalam sastra etnografis yang biasanya menampilkan warna kultur/lokalitas yang kental.

Salah satu rekomendasi buku sosio-antropologi  populer adalah Manusia Indonesia (2012) karya Mochtar Lubis.  Buku ini mulanya adalah teks pidato Mochtar Lubis di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1977.  Dalam buku ini, Mochtar Lubis secara terang-terangan mengkritisi manusia Indonesia dalam enam sifat, yaitu munafik atau hipokrit, enggan bertanggung jawab, bersikap feodal, percaya takhyul, artistik, dan lemah watak. Karena itulah, buku tajam ini banyak menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.  Buku ini dicetak oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia dengan tebal 140 halaman. Buku ini dapat dibeli di berbagai toko buku daring maupun luring dengan kisaran harga Rp35.000.

4.       Feminisme

Feminisme adalah salah satu hal yang cukup populer diperbincangkan saat ini di jagat maya, seperti di Twitter, Facebook, Instagram, dan sebagainya. Perbincangan semakin hangat karena ditambah dengan pembahasan fenomena-fenomena terkait feminisme terkini yang membuka pandangan banyak orang khususnya perihal kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.

Feminisme adalah sebuah rangkaian ideologi yang berorientasi pada pembangunan dan penyetaraan gender di berbagai lingkup kehidupan, seperti politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Salah satu buku feminisme yang direkomendasikan adalah The Second Sex (2016) karya Simone de Beauvoir. Buku ini awalnya berbahasa Perancis dengan judul Le Deuxième Sexe yang terbit pada 1949.

Buku ini berisi pemikiran Simone de Beauvoir dalam dua edisi, yaitu Fakta dan Mitos dan Kehidupan Perempuan. Secara komprehensif Simone memaparkan bagaimana eksistensi perempuan sepanjang sejarah, hak di mata hukum, kehidupan sosial, sampai pada seksualitas. Simone dengan lantang menyuarakan bagaimana selama ini dan hal/sikap yang harus terjadi dalam kehidupan mengenai laki-laki dan perempuan. Buku setebal 392 halaman ini dapat dibeli di berbagai toko buku luring maupun daring dengan kisaran harga Rp120.000.

5.       Biografi

Buku biografi kiranya adalah bacaan wajib bagi semua kalangan. Tokoh-tokoh dalam biografi pun tentunya adalah orang penting atau orang yang berpengaruh terhadap suatu hal dalam kehidupan, misalnya pahlawan bangsa, pengusaha sukses, pendiri sebuah organisasi penting, sejarawan, ilmuwan, sastrawan terkenal, dan sebagainya. Dalam biografi biasanya ditemui banyak hal menarik untuk dibaca dan direfleksikan, misalnya masa kecil, sisi lain yang cukup kontras, kepedihan hidup, kegagalan, kebiasaan yang unik, dan sebagainya. Biografi pun dapat disajikan dengan berbagai gaya, salah satu gaya sajian biografi menarik sekaligus yang direkomendasikan adalah Seri Buku Tempo-Biografi Tokoh yang disusun oleh Tim Buku Tempo.

Sudah tak diragukan lagi tulisan-tulisan dari tim media Tempo. Biografi-biografi yang telah dibukukan selalu disajikan dengan bernas dan tidak menjemukan. Proses penulisannya pun juga dikerjakan dengan keseriusan penuh, tak hanya melacak pada dokumen-dokumen tertulis saja, tim penulis juga menelusuri kehidupan tokoh dengan mendatangi kediaman tokoh, anak-cucu tokoh, dan berbagai relasi yang bisa memaparkan fakta-fakta tokoh semasa hidupnya karena memang semua tokoh yang ditulis biografinya oleh Tempo ini semuanya telah meninggal dunia. Dengan gaya naratif, pembaca diajak merasakan bagaimana menelusuri kehidupan tokoh dari sejak kecil hingga peran/keberpengaruhannya sampai masa kini. Dicetak oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), buku-buku ini disajikan dalam berbagai versi seperti misalnya satuan, buku saku, set kotak (box set), dan sebagainya tentunya dengan harga yang berbeda-beda mulai dari kisaran Rp41.000 sampai Rp60.000 di berbagai toko buku daring maupun luring.

 

Referensi:

Beauvoir, Simone de. 2016. The Second Sex. Diterjemahkan oleh Toni B. Febrianto. Yogyakarta: Narasi Pustaka.

Lavine, T. Z. 1984. From Socrates to Sartre: The Philosophic Quest. Diterjemahkan oleh Andi Iswanto dan Deddy Andrian Utama. Cetakan Kedua Tahun 2020. Yogyakarta: Immortal Publishing dan Octopus.

Lubis, Mochtar. 2012. Manusia Indonesia. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ng, Kevin. 2019. “Rekomendasi Buku yang Harus Kamu Baca Biar Lebih Kritis Sama Situasi Terkini”. Artikel Terminal. Mojok.co. Diakses pada 8 Januari 2022 melalui https://mojok.co/terminal/rekomendasi-buku-yang-harus-kamu-baca-biar-lebih-kritis-sama-situasi-terkini/

Ong Hok Ham. 2018. Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Sumber Gambar:

https://akubaca.com/p/second-sex-fakta-dan-mitos/

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/manusia-indonesia

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/wahyu-yang-hilang-negeri-yang-guncang

https://shiramedia.com/product/from-socrates-to-sartre-the-philosophic-quest/

https://shopee.co.id/SERI-Buku-Tempo-Biografi-Tokoh-i.145927247.3169672416

 

Penulis: Sarwo Edi Wardana | Gambar: Freepik

 kembali