Kolom

Beragam Fungsi Tanda Hubung dalam Bahasa Indonesia

05-12-2021 20:14:49 WIB 

Setiap tanda baca memiliki peran penting dalam tata bahasa, tak terkecuali tanda hubung (-). Tanda yang berupa garis kecil ini tentunya tak asing lagi dalam bacaan yang khususnya berbahasa Indonesia. Ternyata tanda hubung mempunyai lebih dari satu fungsi menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut penjelasan mendetail untuk masing-masing kegunaan dari tanda hubung.

1. Memenggal Kata pada Pergantian Baris

Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.Fungsi pertama ini adalah yang paling lumrah ditemukan oleh pembaca. Saat menemukan bacaan yang terdiri dari beberapa paragraf dalam kolom yang terbatas, maka sering kali ada kata yang harus dipenggal menyesuaikan ukuran kolom.

 

2. Menghubungkan Unsur Kata Ulang

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Kata ulang adalah kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi atau pengulangan. Kata ulang ditulis menggunakan tanda hubung tanpa diberikan spasi di antaranya. Contoh dari penggunaan tanda hubung dalam kata ulang sebagai berikut.

  • Anak-anak itu berlarian dengan penuh semangat.
  • Batu permata pemberian nenek berwana kebiru-biruan.
  • Ayam peliharaan kakek mengais-ngais tanah saat mencari makan.

 

3. Menghubungkan Tanggal, Bulan, dan Tahun

Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Penulisan hari dan tanggal sebuah kejadian bisa menggunakan angka saja dan harus menggunakan tanda hubung dalam penulisannya. Contohnya seperti 12-02-2020 atau penulisan untuk tanggal 12 Februari 2020.

Tanda hubung ini juga digunakan saat mengeja huruf satu per satu dari sebuah kata seperti contohnya p-a-n-i-t-i-a. Tanda hubung digunakan tanpa memberikan spasi di antara huruf tersebut.

 

4. Memperjelas Bagian Kata

Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan. Penggunaan tanda hubung kali ini bisa terlihat pada contoh dua-puluh-lima ribuan yang maksudnya merujuk pada nilai (25 x 1.000). Tentunya apabila posisi tanda hubung diletakkan berbeda, maka maksud yang dirujuk tidak akan sama lagi. Saat penulisannya menjadi dua-puluh lima-ribuan maka maksud yang dirujuk adalah (20 x 5.000).

 

5. Merangkai Bentuk Terikat

Tanda hubung dipakai untuk merangkai:

  1. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital misalnya se-Indonesia atau se-Palembang;
  2. ke- dengan angka seperti HUT RI ke-76 atau juara ke-3;
  3. angka dengan -an­ seperti tahun 1900-an;
  4. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital misalnya sinar-X;
  5. kata dengan kata ganti Tuhan juga perlu dipisahkan dengan tanda hubung contohnya seperti kalimat: terima kasih atas karunia-Nya;
  6. huruf dengan angka yang bisa dijumpai saat penulisan jenjang perkuliahan misal D-3 maupun S-1; dan
  7. kata ganti ­-ku, -mu, dan -nya bila bertemu dengan singkatan yang berupa huruf kapital contohnya: STNK-mu tadi tertinggal di ruang kelas.

Penulisan tanda hubung tidak diperlukan di antara angka dan huruf jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf. Contohnya seperti penulisan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

 

6. Merangkai Unsur Berbahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah atau Asing

Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing. Dalam penggunaan bahasa Indonesia kadang kala kita mendapati istilah dari bahasa daerah maupun bahasa asing namun sulit menemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Penggunaan tanda hubung penting agar dapat menandai bahwa istilah yang digunakan bukan berasal dari bahasa Indonesia. Contohnya sebagai berikut:

  • Pemain bernomor punggung 10 itu di-tackle saat berusaha menggiring bola.
  • Ibuku mengaku di-sowan-i oleh almarhum kakek dalam mimpinya.

 

7. Menandai Bentuk Terikat

Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan. Ada kalanya kita menemukan tulisan yang membahas tentang bentuk terikat di dalamnya. Saat menyebutkan bentuk terikat yang hendak dimaksud, maka penulisannya harus dipertahankan sampai ke tanda hubung yang menyertainya. Fungsi tanda hubung yang satu ini dapat dilihat pada contoh kalimat berikut:

  • Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.
  • Akhiran -isasi pada kata globalisasi merujuk pada makna ‘proses’.

Berdasarkan ketujuh fungsi tanda hubung yang dijabarkan di atas, adakah fungsi yang baru kalian jumpai? Semoga artikel ini bisa menjadi panduan untuk penulisan tanda baca khususnya tanda hubung dalam kegiatan menulis kalian di waktu mendatang.

 

Penulis: Jhon Cipta Levrando | Gambar: Freepik

 kembali