Pembelajaran di Sastra Indonesia USD membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang kritis dan kreatif menanggapi fenomena-fenomena kemanusiaan berkat bekal ilmu bahasa, sastra, dan budaya.

Kemajuan teknologi seakan-akan menyingkirkan peran ilmu-ilmu humaniora seperti ilmu bahasa, ilmu sastra, dan ilmu budaya. Padahal, revolusi industri yang sudah mencapai level empat—bahkan mau masuk ke tingkat kelima—justru membuat banyak orang sadar akan pentingnya ilmu-ilmu kemanusiaan.

Melalui pendidikan humaniora, orang diajak untuk membongkar imajinasi sempit mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, dan berpikir serta berefleksi secara mandiri.

Oleh karena itu, pendidikan di Sastra Indonesia USD yang akar pohon keilmuannya adalah ilmu humaniora menyediakan sarana formatio bagi para mahasiswa untuk menjadi pribadi yang manusiawi. Kuliah-kuliah konseptual tentang kajian bahasa, sastra dan budaya serta aplikasi-aplikasi pendukungnya seperti jurnalistik, ekspresi sastra, dan bahasa terapan bukan semata-mata sarana untuk memberi bekal mahasiswa dalam mencari pekerjaan, melainkan utamanya adalah sarana membentuk profil yang humanis.