Berita

FAKULTAS SASTRA MEMILIKI PROGRAM STUDI MAGISTER

07-06-2022 08:23:26 WIB

“Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, sejak tahun 2015, akhirnya perjuangan Fakultas Sastra untuk memiliki sebuah program magister terpenuhi pada hari ini, 6 Juni 2022,” demikian disampaikan Rektor Universitas Sanata Dharma, Romo Albertus Bagus Laksana, SJ, S.S., Ph.D dalam upacara Penyerahan SK Mendikbudristek RI Nomor 2278/E1/KB.Ol.01/2022 tertanggal 25 April 2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Sastra Fakultas Sastra Univesitas Sanata Dharma. “Inilah satu-satunya Program Magister Sastra pada universitas swasta di Indonesia,” lanjut Rektor USD. SK Mendikbudristek RI tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Sastra Fakultas Sastra Univesitas Sanata Dharma diserahkan oleh Kepala LLDikti Wilayah V kepada Rektor USD.
Hadir di dalam upacara yang berlangsung di Ruang Seminar Driyarkara, Kampus II USD Mrican Ketua Yayasan Sanata Dharma, segenap WakilRektor, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Sastra, Ketua Tim Pembentukan Program Studi Magister Sastra –Dr. Yoseph Yapi Taum, Kepala Biro Administrasi Akademik, KepalaBiro Humas, dan Kepala Campus Ministry.

Negosiasi Global-Lokal

“Salah satu visi Program Magister Sastra Fakultas Sastra USD adalah melakukan negosiasi antara kepentingan budaya global, regional, dan lokal. Hal ini tercermin di dalam empat peminatan studinya, yaitu Sastra Lisan, Sastra Indonesia, Sastra Bandingan, dan Cultural Studies,” kata Rektor USD di dalam sambutannya. Menurut Rektor, salah satu kekayaan budaya Asia Tenggara adalah terjadinya silang budaya, bahasa, adat-istiadat, dan agama yang memperlihatkan ciri pluralisme yang sangat kuat.
“Kecenderungan yang mengemuka akhir-akhir ini dalam budaya bangsa kita justru berbanding terbalik dengan fakta historis silang budaya di tingkat Asia Tenggara. Yang terjadi justru runtuhnya semangat sosial, munculnya politik identitas yang memperlihatkan kesempitan berpikir,” ungkap Romo Bagus Laksana. Dalam konteks seperti inilah Magister Sastra didirikan dengan maksud menjadi salah satu jalan bagi inovasi budaya bangsa kita.
Dalam sejarahnya, para ahli sastra pernah mempersoalkan “sastra terlibat” atau “sastra kontekstual” ketika Orde Baru melakukan hegemoni atas semua bidang ekspresi budaya. Saat ini, persoalan yang kita hadapi adalah disrupsi, globalisasi yang memarjinalkan orang-orang miskin, dan politik identitas yang semakin mengkhawatirkan.

Publikasi Ilmiah

Sementara itu, Kepala LL Dikti Wilayah V Yogyakarta menekankan unsur publikasi ilmiah. Aspek kurikulum dan pencapaian pembelajaran Program Magister tidak hanya merujuk pada deskripsi capaian pembelajaran SN-Dikti dan level 8 KKNI, yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampiulan khusus, dan ketrampilan umum. “Program Magister kini memiliki tugas khusus yaitu melakukan publikasi ilmiah di jurnal-jurnal terakreditasi Sinta,” pesan Ketua LL Dikti Wilayah V.
Setelah upacara penyerahan SK Mendikbudristek RI tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Sastra Fakultas Sastra Univesitas Sanata Dharma, tim rektorat langsung mengadakan rapat dengan tim Fakultas Sastra untuk membahas teknis pendirian Program Studi Magister Sastra. Dalam rapat terbatas itu dibicarakan berbagai hal, antara lain: sumber anggaran operasional, pejabat, dosen, kurikulum, peraturan akademik, brosur, PMB,dan kemungkinan pemberian beasiswa dan subsidi universitas.

Kembali