 Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta baru-baru ini melaksanakan Konferensi ICMAME 2015 (The 2015 International Conference on Mathematics, its Applications, and Mathematics Education).Konferensi yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 14 – 15 September 2015 ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Pemerintah Australia melalui program Australia Awards Indonesia-Alumni Grant Scheme(AAI-AGS).
AAI-AGS sendiri adalah sebuah skema dana pendukung bagi alumni penerima beasiswa Australia Awards untuk melakukan kegiatan yang berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan mempererat terjalinnya persahabatan dengan Australia. Skema ini mulai diluncurkan untuk pertama kalinya pada bulan oktober tahun lalu dan secara periodik ditawarkan 2 kali dalam setahun. Kegiatan-kegiatan yang dapat didanai oleh skema ini adalah kegiatan yang berkaitan dengan 9 bidang tematik yang telah ditentukan yaitu reformasi birokrasi dan administrasi, pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, daerah tertinggal dan resolusi paska konflik, infrastruktur, ketahanan pangan, lingkungan dan bencana alam, energy dan inovasi di bidang teknologi, serta investasi dan iklim usaha.
Tim AAI-AGS dari USD yang terdiri dari Dr. Sudi Mungkasi, Dr. Hartono dan Dr. Tarsisius Sarkim berhasi menjadi salah satu dari 9 pemenang AAI-AGS periode pertama dengan menyisihkan 100 proposal yang masuk. Tim berkoordinasi dengan kantor Australia Awards untuk mengangkat arti penting ilmu pengetahuan untuk keselamatan hidup masyarakat. Dalam hal ini, matematika sebagai bahasa ilmu pengetahuan memegang peranan, misalnya untuk mitigasi bencana alam dan bahkan untuk pembentukan karakter bangsa.
Pembicara utama dalam Konferensi ICMAME 2015 ini ada tujuh, yaitu: Prof. Stephen Roberts (The Australian National University, Australia), Prof. Lutz Gross (The University of Queensland, Australia), Prof. Elmar Cohors Fresenborg (The University of Osnabrueck, Jerman), Dr. Eka Budiarto (Swiss German University, Indonesia), serta Dr. Yansen Marpaung, Dr. Hongki Julie dan Dr. Herry Pribawanto Suryawan(ketiganya dari USD).
Peserta konferensi ini sangat beragam, ada dari kalangan dosen, mahasiswa, guru, dan praktisi. Para peserta datang dari berbagai negara, misalnya Australia, Brazil, Filipina, India, Jerman, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, dan Indonesia.
Tujuan konferensi ini sendiri adalah untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan ilmu matematika, terapan matematika, serta pendidikan matematika. Dalam sesi utama konferensi ini, Prof. Stephen Roberts mempresentasikan bagaimana matematika dapat diterapkan untuk mitigasi banjir dengan perangkat lunak ANUGA. ANUGA sebagai suatu perangkat lunak tak berbayar yang dikembangkan oleh Australian National University (ANU) dan Geoscience Australia (GA) telah banyak digunakan di Australia untuk berbagai keperluan prediksi, pencegahan dan mitigasi banjir.
Sebelum diadakan konferensi ini, sebagian peserta juga mengikuti workshop yang berlangsung selama hampir seminggu untuk mendalami berbagai aspek pemodelan Matematika untuk keperluan mitigasi bencana yang menjadi dasar perangkat lunak ANUGA.
Dengan adanya Konferensi ICMAME 2015 ini diharapkan bahwa jaringan penelitian dalam negeri semakin meluas dan publikasi ilmiah Indonesia semakin meningkat. Artikel-artikel ilmiah yang berkualitas dalam konferensi ini akan diterbitkan dalam journal internasional bereputasi oleh Penerbit Institute of Physics, Inggris. (SM/YGH) |
