BERITA

PMAT USD Adakan Sosialisasi Kurikulum MBKM 2021

02 Juni 2021



Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT) Universitas Sanata Dharma (USD) pada hari Sabtu, 22 Mei 2021 menyelenggarakan sosialisasi kurikulum baru yang akan menggantikan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 2016. Acara sosialisasi ini digelar secara daring melalui Zoom Meetings. Setelah PMAT USD dijadikan model Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjendiktii Kemendikbud Ristek RI,  ada rangkaian kegiatan yang harus diselenggarakan oleh program studi, salah satunya adalah sosialisasi kepada orang tua/wali mahasiswa. Kegiatan yang dihadiri oleh para orangtua/wali dari mahasiswa PMAT USD ini memperkenalkan kurikulum baru yang akan digunakan yaitu Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan Matematika 2021.
Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi PMAT USD menyampaikan bahwa salah satu hal yang sangat ditekankan adalah mahasiswa mempunyai hak untuk menempuh studi di luar Program Studi Pendidikan Matematika dan di luar USD, baik di perguruan tinggi maupun non Lembaga perguruan tinggi hingga maksimal 2 semester atau maksimal 40 SKS. Dengan ini muncul keyakinan bahwa tempat belajar mahasiswa sudah tidak dibatasi di dalam gedung atau di dalam ruangan saja tetapi di mana pun tempat kita berada bisa menjadi sekolah, artinya bisa menjadi tempat belajar. Dengan adanya kemajuan internet dan teknologi maka sumber belajar akan semakin melimpah. Posisi dosen di perguruan tinggi menyesuaikan dengan menempatkan diri sebagai pendamping bagaimana mahasiswa memanfaatkan tempat belajar yang bisa di mana-mana untuk memanfaatkan sumber belajar yang sangat melimpah tersebut.
Proses pendampingan yang difokuskan pada semester 7 dan 8 ini diharapkan memperoleh luaran yang membuat calon lulusan siap di dunia kerja. Calon lulusan PMAT USD ada 3 tipe yaitu calon pendidik Matematika yang siap studi lanjut, calon pendidik Matematika yang berjiwa peneliti, dan calon pendidik Matematika yang berjiwa wirausaha. Selain hal yang sudah ditekankan tadi, ada 8 kegiatan lain yang bisa dilaksanakan mahasiswa sebagai calon lulusan yaitu: pertukaran mahasiswa satu semester di dalam atau luar negeri, asistensi mengajar di sekolah, magang di SEAMEO Qitep, kegiatan wirausaha di PT Solusi Sains Siswa, proyek  kemanusiaan di daerah bencana, penelitian atau riset, proyek independen, dan membangun desa.
Salah satu pertanyaan muncul dari Bapak Heri, orang tua dari mahasiwa Leonardus Leopard, “jika mahasiswa berencana akan lanjut studi, lanjut kuliah pendidikan profesi atau lanjut S2 dulu?” Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., Dosen Pendidikan Matematika sekaligus dosen di program Pendidikan Profesi Guru (PPG) USD menjelaskan 2 pilihan tersebut tidak berkesinambungan, namun pilihan tersebut bisa dipilih tergantung kebutuhan. Jika mahasiswa ingin fokus menjadi guru di sekolah maka bisa memilih jalur profesi guru di mana programnya sendiri ada untuk fresh graduate maupun guru yang sudah memenuhi kriteria dari dinas Pendidikan. Sedangkan untuk S2 atau program magister lebih ditujukan untuk pengembangan kemampuan atau menjadi dosen. Kemudian menajwab pertanyaan dari Bapak Deski Lumban Raja dan Bapak Muryonowiditea, Beni Utomo memastikan bahwa studi di luar USD bukanlah suatu keharusan namun pilihan.
M. Anjelina Dede, mahasiswa prodi PMAT USD asal Kalimantan Barat, menyampaikan pandangannya bahwa baginya lulusan Pendidikan Matematika itu tidak hanya menjadi pendidik namun juga sebagai peneliti Pendidikan Matematika dan juga sebagai pekerja kreatif Pendidikan Matematika. Dirinya meyakini dengan kesempatan yang diberikan jika mengikuti kurikulum yang baru ini, mahasiswa mendapat bekal hardskill dan softskill yang sangat berguna.
(mds)

Sumber: https://web.usd.ac.id/berita.php?id=4359

Kembali