BERITA

31 Mahasiswa Pendidikan Matematika menjadi Penyaji pada Seminar Nasional MIPA 2018

13 November 2018


Universitas Tidar Magelang menyelenggarakan Seminar Nasional MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) 2018 untuk pertama kalinya dengan mengangkat tema “Tantangan Pendidik MIPA di Era Revolusi Industri 4.0.” Seminar Nasional MIPA 2018 telah berlangsung di Auditorium Universitas Tidar bersamaan diperingatinya Hari Pahlawan Nasional pada hari Sabtu lalu, 10 November 2018.
 
Diselenggarakannya Seminar Nasional MIPA 2018 ini bertujuan mengembangkan budaya akademik di lingkungan kampus, meningkatkan kualitas terbitan jurnal ilmiah MIPA, dan meningkatkan jejaring antar perguruan tinggi. Oleh karena itu, Universitas Tidar Magelang bekerja sama dengan perguruan tinggi mitra, yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Muria Kudus, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga dalam terwujudnya seminar tahun ini.
 
Narasumber pada Seminar Nasional MIPA 2018, yaitu Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. (Universitas Negeri Semarang), Prof. Allan White, Ph.D. (University Western of Australia), dan Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. (Universitas Tidar). Seminar dihadiri oleh beberapa dosen dari Universitas Tidar Magelang dan perguruan tinggi mitra kerja sama, serta peserta seminar yang berjumlah 436 orang. Peserta seminar meliputi siswa SMA, mahasiswa, guru, dosen, maupun peneliti. Mereka datang dari Aceh, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan DIY. Dari 436 peserta, sebanyak 31 di antaranya adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang ikut berpartisipasi dalam seminar sebagai pemakalah sesi parallel. Mereka menyajikan 11 makalah hasil penelitian dalam kelompok, yang merupakan proyek Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan Matematika dengan dosen Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
 
Prof. Allan White menyampaikan materi terkait kompetensi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang dibutuhkan setiap individu untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Kompetensi STEM lebih menekankan pada pemahaman sehingga setiap pendidik mengajak peserta didik berpikir “bagaimana” dan “mengapa”, bukan lagi pertanyaan “apa”. Revolusi industri 4.0 membutuhkan pemikiran kritis dalam belajar dengan adanya percobaan atau eksperimen yang dapat dilakukan. Prof. Allan dalam penyampaian materinya juga diikuti dengan beberapa games kecil untuk mengajak peserta seminar terlibat aktif dan belajar bersama.Antusias peserta seminar meningkat dengan adanya games kecil dan sedikit canda tawa akibat jokes yang dibawakan oleh Prof. Allan White.
 
“Seminar Nasional MIPA 2018 menjadi sangat menarik dengan adanya games yang dilakukan dan materi yang disampaikan lebih menyadarkan para calon pendidik untuk membuat pembelajaran lebih kepada “bagaimana” dan “mengapa. Apalagi aku tertarik sama penelitian terkait Kriptografi, jadi inget sama mata kuliah semester sebelumnya karena jadi pengen lebih tahu lagi. Ketagihan juga buat ikut seminar lagi,” ujar Esra Gresia yang merupakan mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang mengikuti seminar nasional pertama kali.
 
Seminar Nasional MIPA 2018 menjadi pengalaman menarik bagi para mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang ikut berpartisipasi. Tidak hanya menambah wawasan pengetahuan, tetapi pembuatan paper seminarmengajak mereka untuk mengambil bagian dengan melakukan penelitian sederhana yang hasilnya menjadi pengetahuan atau wawasan baru untuk dibagikan dalam seminar paralel.
 
“Dulu pernah ikut seminar pertama kali, rasanya deg-degan pas jadi pemakalah. Tapi sekarang ikut lagi jadi lebih berani dan senang dapet ilmunya. Aku tertarik sama penelitian tentang Pedagogy and Mathematics Content karena pembelajaran dan pengajarannya matematika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Ada lagi yang penelitian pembelajaran matematika sama Al-Quran, menarik juga. Aku jadi pengen ikut seminar lagi, tapi idenya lebih ke matematika,” ucap Brigita Florensia sebagai mahasiswa yang pernah menjadi pemakalah dari Universitas Sanata Dharma.
 
“Aku jadi ketagihan banget ikut seminar dan ide-ide seminar bisa jadi bahan buat skripsi. Ternyata bikin penelitian itu bisa dari hal-hal sederhana lewat seminar gitu. Pengalaman seminar sebelumnya jadi bahan skripsiku sekarang,” ujar Patricia Laras sebagai mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang juga pernah menjadi pemakalah sebelumnya. Seminar Nasional MIPA 2018 ini menjadi motivasi dan ajang unjuk kreativitas bagi mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang terlibat.
 
 
 
 
 
(Filiph Neri Tatag Kristanto Nugroho, PMat 15)

Kembali