BERITA

Generasi 3B Dukuh Cibuk Lor 2

03 Juni 2013

    Salah satu ciri bangsa yang maju adalah budaya baca dan tulisnya tinggi. Mereka umumnya gemar membaca dan menulis serta tulisannya berbobot sehingga diminati baik masyarakat itu sendiri maupun dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain. Bagi mereka membaca dan menulis merupakan bagian dari hidup dan buku merupakan suatu kebutuhan pokok.

    Gemar membaca adalah salah satu jalan untuk membuka jendela dunia. Anak-anak yang gemar membaca tentunya akan memiliki wawasan yang luas. Membaca merupakan suatu akses untuk dapat belajar dengan baik dan memperoleh ide-ide baru untuk berkreasi. Rendahnya minat membaca tentu akan berpengaruh pula pada rendahnya minat belajar dan berkreativitas. Hal ini karena kemampuan menulis dan berkreativitas tidak bisa dipisahkan dengan kebiasaan membaca. Dari membaca inilah ide-ide kreativitas dapat ditumbuhkan. Maka, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan minat baca sedini mungkin pada anak. Minat baca sendiri dapat  diartikan kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar. Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf untuk membuka jendela ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas serta mendalam. Namun, pada kenyataannya minat baca di Indonesia masih sangatlah rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Padahal kesukaan anak-anak dalam membaca atau biasa disebut dengan minat baca sangatlah penting.

     Menilik rendahnya minat baca serta pentingnya peningkatan minat baca di Indonesia inilah maka lima mahasiswa Universitas Sanata Dharma mengikuti suatu Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Kepada Masyarakat yang diadakan oleh DIKTI dengan mengangkat judul Peningkatan 3B (Minat Baca, Belajar, dan Berkreasi) pada Anak Sejak Dini dengan Program Bimbel Poin. Program ini berhasil lolos didanai oleh DIKTI dan disenggarakan sejak 23 Maret 2013 hingga 12 Mei kemarin. Pada program ini, kelima mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang beranggotakan Kristin Yunita (20), Istri Candra Widita (20), Birgitta Remma Nugraheni (20), Kezia Christiana Malista Candra (20) dan Marshella (19) mengajak anak-anak Sekolah Dasar kelas 3,4 dan 5 yang berdomisili di dukuh Cibuk Lor 2, Sleman, Yogyakarta untuk membaca, belajar sambil bermain dan berkreasi. Tujuan pembinaan minat baca pada anak adalah menciptakan suatu lingkungan suka membaca yang didukung dengan penyediaan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

     Selain pelaksanaan 3B (baca, belajar dan berkreasi) mereka juga bekerja sama dengan kepala dukuh Cibuk Lor 2 untuk membuat ruang bacaan sederhana di kediaman Kepala Dukuh Cibuk Lor 2 yang dapat diakses oleh anak-anak di dukuh tersebut setiap harinya. Ruang bacaan tersebut dilengkapi dengan buku-buku pelajaran serta buku-buku cerita anak yang menarik. Diharapkan dengan adanya ruang bacaan tersebut anak-anak dapat dengan mudah mengakses buku bacaan dan hal tersebut dapat meningkatkan minat baca anak-anak.

     Ketua kelompok program 3B, Kristin (20) memaparkan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa di Dukuh Cibuk Lor 2 semakin suka membaca dan prestasinya semakin meningkat, serta semakin aktif dalam berkreativitas. Kegiatan yang diadakan berlangsung selama dua bulan dengan program belajar pada hari Sabtu, program kreativitas pada Minggu dan program membaca dilaksanakan setiap hari. Program membaca dilaksanakan dengan pendampingan anak-anak dalam membaca, program belajar meliputi kegiatan belajar matematika dan bahasa inggris sedangkan kegiatan berkreasi meliputi pembuatan tempat pensil dari botol bekas, membuat laying-layang, membuat mading, dilakukan pula kegiatan perlombaan menggambar dan mewarnai dalam perayaan hari kartini yang bekerja sama dengan SDN Cibuk Lor (tempat dimana anak-anak di dukuh Cibuk Lor 2 bersekolah). Selain menggambar dan mewarnai dilakukan pula perlombaan estafet meliputi lomba gigit kelereng, balap karung dan perlombaan lainnya untuk mengajarkan pada siswa bagaimana bekerjasama dalam tim, meningkatkan semangat serta daya juang siswa.

     Sebulan setelah acara ini berlangsung anak-anak mulai mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Sugini, Ibu Kepala Dukuh Cibuk Lor 2 dimana siswa yang tadinya malas membaca, kesulitan dalam belajar mulai mengalami perkembangan. Anak-anak mulai bersemangat dalam membaca, belajar dan berkreasi.

     Pengadaan bimbel ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca, belajar dan berkreasi pada anak-anak yang nantinya akan menjadi para pemimpin-pemimpin keluarga, desa, kabupaten/kota, bahkan pemimpin bagi negaranya. Tumbuhnya minat baca yang tinggi niscaya akan mempercepat kemajuan bangsa Indonesia, karena tidak ada negara yang maju tanpa membaca buku. (Ge)

Kembali