Yogyakarta, 12 Maret 2024 – Universitas Sanata Dharma berduka cita  atas meninggalnya salah satu dosen yang dicintai oleh banyak civitas akademika di Universitas Sanata Dharma, Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si.. Pak Domi, demikian panggilan akrab beliau, adalah seorang dosen purnakarya dari Program Studi Pendidikan Fisika yang sudah mengabdi di Universitas Sanata Dharma selama 51 Tahun. Beliau lahir di Maumere, Nusa Tenggara Timur pada 22 Agustus 1951 dan wafat di Sleman, Yogyakarta pada pukul 07.15 WIB. Kehilangan Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si meninggalkan kesedihan mendalam tidak hanya bagi universitas, tetapi juga seluruh komunitas akademik yang menghargai kontribusinya.

  Misa penghormatan warga USD untuk mengenang jasa beliau diadakan pada 13 Maret 2024, pukul 09.30 WIB di kapel St. Robertus Bellarminus, Kampus I Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Misa tersebut dihadiri oleh pihak keluarga almarhum, sahabat-sahabat almarhum, para mahasiswa, karyawan, dan dosen Universitas Sanata Dharma. 

 Pada akhir misa, ada sambutan dari pihak keluarga almarhum yang diwakili oleh kakak dari Pak Domi dan sambutan dari pihak Universitas Sanata Dharma yang diwakili oleh Wakil Rektor II. Dalam sambutannya, Wakil rektor II, Dr. Yohanes Harsoyo, M. Si., menyampaikan bahwa “Pak Domi ini merupakan sosok yang baik dan banyak leluconnya, banyak memberikan kontribusi besar pada dunia pendidikan.”

   Selanjutnya pada pukul 11.30 WIB, jenazah dibawa ke rumah duka di Ganjuran Manukan, Condong Catur, Depok, Sleman dan dimakamkan pada pukul 13.00 WIB di makan Ganjuran Manukan, Depok, Sleman. Proses pemakaman diikuti oleh warga Universitas Sanata Dharma, terutama dari seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Fisika.

   Kami mengirimkan doa dan simpati yang tulus kepada keluarga dan rekan-rekan beliau agar diberikan kekuatan dan ketabahan pada masa sulit ini. Semoga Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan dan kenangan akan dedikasinya tetap terpatri di hati semua yang pernah berinteraksi dengannya.