Loading

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

BERITA KEGIATAN

Merti Kali, Aksi Sinergi Rawat Kali Trasi
Pendidikan Biologi | 03 January 2019
Merti Kali, Aksi Sinergi Rawat Kali Trasi :: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD Yogyakarta

Minggu (2/12), Komunitas Kali Boyong Selatan (KKBS) yang diketuai oleh Rujianto atau biasa dipanggil Mbah Gondrong, mengundang mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD) untuk terlibat dalam merti kali di Dusun Dayakan. Merti kali ini dilaksanakan karena keprihatinan Mbah Gondrong melihat kondisi kali pasca banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Boyong pada minggu kedua November lalu. Merti kali merupakan salah satu kearifan budaya Jawa dengan tujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem kali. Kegiatan ini dilaksanakan di DAM Pintu Air Dayakan Kali Boyong, tepatnya di Kali Trasi Candibinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebanyak 25 orang relawan terlibat dalam kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB. Peserta yang terlibat antara lain berasal dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi USD (PBIO), mahasiswa Fakultas Teologi USD, Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik Sungai USD, Komunitas RelawanTugu, serta warga Dusun Ledokwareng dan warga Dusun Dayakan.

Relawan yang terlibat merti kali tak hanya memindahkan lok kayu yang akan mengganggu aliran kali, tapi juga mengambil sampah non organik seperti pakaian dalam, baju, ban, tenda doom, terpal, kemasan plastik, tas kresek, pipa PVC, besi, dan kaleng. Sampah-sampah non organik tersebut diduga dibuang secara sengaja ke kali dan hanyut ketika banjir beberapa pekan yang lalu, kemudian sampah tersebut tersangkut di tepian kali serta bebatuan yang berada di tengah kali.

Pengambilan sampah – sampah di sekitar aliran kali dilakukan dengan cara berjalan menyusur kali Trasi sejauh 500 meter ke arah hulu aliran air dan berakhir di situs Watu Ledek. Meskipun harus menyusuri sungai dengan berjalan kaki dengan ketinggian air sekitar lutut orang dewasa, namun seluruh relawan sangat bersemangat untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut dan memasukkannya ke dalam karung-karung yang sudah terebih dahulu disiapkan.

Setelah 3 jam proses penyusuran, relawan berhasil mengumpulkan 20 karung sampah, dengan berat sekitar 250 kilogram. Sampah tersebut kemudian diangkut dengan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Selanjutnya sampah akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Ketika kegiatan telah selesai, dilanjutkan dengan bercengkrama satu sama lain sembari beristirahat. Seluruh relawan yang turut hadir dalam kegiatan ini berharap, agar masyarakat dapat menjaga sungai dan alam sekitar. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuang sampah di sungai, khususnya sampah non organik. Sampah yang tidak dapat terurai tersebut, contohnya plastik yang berada di sungai, dapat merusak ekosistem sungai.

Mbah Gondrong menjelaskan, sampah plastik yang berada di sungai ini sepertinya sepele, namun berbahaya. Karena sampah plastik memiliki zat kimia aktif yang terkandung di dalamnya. “Ketika berada di dalam air, zat kimia aktif tersebut dapat mengganggu keseimbangan hormon ikan. Bila ikan tersebut dikonsumsi manusia, keseimbangan hormon dalam tubuh manusia juga akan terganggu. Sehingga menyebabkan penyakit seperti kemandulan atau kanker.” begitu ucap Mbah Gondrong saat berbincang dengan relawan usai aksi merti kali.

Yodan Prahardian Riyandika, seorang relawan dari Prodi Pendidikan Biologi USD mengatakan “kalau nggak mau rusak alam kita, jangan buang sampah di sungai!” Alam sudah menyediakan segalanya bagi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu sebagai timbal baliknya, manusia harus mampu dan mau merawat dam menjaga alam sekitarnya, jelas Yodan. (Metta Prajna)

lihat berita Pendidikan Biologi lainnya>>
hal. 1  2  3  4  5  ...  72

Kontak Kami

Sekretariat Dekanat FKIP
Kampus I
Universitas Sanata Dharma
Mrican, Caturtunggal, Depok,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55281

Telepon: (0274) 883037, 883968 ext. 51413