.Fakultas.F.PS_29092016110816_IMG_0051.jpg "ART SUMMIT INDONESIA 2016 - Kerjasama Kemendikbud dan Prodi S3 Kajian Seni dan Masyarakat :: Fakultas Pasca Sarjana USD Yogyakarta") Program S3 Kajian Budaya konsentrasi Seni dan Masyarakat Universitas Sanata Dharma (USD) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Art Summit Indonesia mengadakan sebuah Ceramah Publik dengan tema Dari Voodoo sampai Butoh: Hijikata Tatsumi, Katherine Dunham, dan Difusi Trans-Pasifik “Kehitaman”. Kegiatan ini bertempat di Ruang Kadarman Gedung Pusat Kampus 2 USD Mrican pada hari Jumat 19 Agustus 2016.
Prof. Dr. Augustinus Supratiknya, selaku Direktur Pasca Sarjana USD, mewakili program doktor Kajian Budaya konsenterasi Kajian Seni Budaya mengucapkan terimakasih atas kehadiran para peserta. Beliau turut menyampaikan bahwa seni baiknya tidak hanya dipandang dari segi hiburan, ekonomi, maupun teknologi, namun seni lebih sebagai bahasa kemanusiaan yang dapat diperbincangkan lebih langsung.
Helly Minarti, selaku perwakilan dari Art Summit Indonesia yang turut bertindak sebagai moderator dalam Ceramah Diskusi ini, menuturkan bahwa Art Summit Indonesia 2016 dikemas berupa forum diskusi yang membahas berbagai macam isu yang faktual. Hal ini diharapkan mampu menjadi dasar untuk terciptanya Art Summit Indonesia 2017 yang lebih visual yaitu berupa festival.
Hadir dalam acara ini, Michio Arimitsu, Ph.D., seorang Associate Professor di Keio University, Jepang. Beliau hadir berbagi pengetahuan tentang Butoh, seni tari dari Jepang yang dicetuskan oleh Hijikata Tatsumi (1928-86). Butoh sebagai seni tari telah menjadi cukup populer di mata dunia dan mengalami banyak diversifikasi. Originalitas seni Butoh yang dibawakan oleh Hijakata Tatsumi pun terus mengalami perubahan secara dramatis. Michio Arimitsu turut menjelaskan bahwa Katherine Dunham, seorang penari Amerika, merupakan inspirasi bagi Hijikata untuk mencetuskan seni tari Butoh. Katherin juga membawa pengaruh besar terhadap perkembangan seni tari Butoh hingga saat ini. Seni tari Butoh telah berkembang selama enam puluh tahun dan berkembang secara global dan terdapat sebuah lingkaran yang terus berlanjut untuk melestarikan tradisi ini. (k_ant)
|
