Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Kelima)
01 March 2019
Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Kelima)  :: Magister Manajemen
Rangkaian Green Entrepreneurship Training (GET) angkatan 9 telah sampai pada hari terakhir pelaksanaannya. Sebelum perutusan dan perayaan Ekaristi untuk menutup rangkaian GET 9, bapak Jati Kuswardono, SE., terlebih dahulu mengulas kembali pengetahuan dan wawasan yang sudah diterima para peserta. Beliau menekankan bahwa penting untuk memahami peta posisi dalam usaha dengan mengidentifikasi tiga gugus struktur, yaitu signifikansi, dominasi dan otorisasi. Signifikansi berpengaruh pada dominasi dan otorisasi yang dapat menggerakan setiap agensi. Segala hal yang dapat kita lakukan dan sekecil apa pun itu dalam usaha menjaga keseimbangan dimensi sosial-ekonomi-ekologis akan sangat berkontribusi pada proses evaluasi. Seringkali dualitas realita lah yang kita hadapi, dimana dua hal atau kondisi terjadi bersamaan.  
Dua hal yang tidak terbatas di dunia ini adalah alam raya dan kebodohan manusia. Laudato Si mengajak kita semua untuk sampai pada pertobatan ekologis. Menyadari bahwa manusia sebagai bagian dari semesta yang harus turut berperan untuk menjaga keseimbangan kehidupan. Terlebih, dalam menjalankan bisnis, keuntungan atau profit bukan lah menjadi tujuan akhir. Bagaimana melalui bisnis kita dapat menciptakan benefit bagi sosial dan ekologi merupakan bagian terpenting yang harus diperhatikan. Sebab, persoalan kehidupan yang dihadapi itu sebenarnya mudah, hanya saja implementasi atau penerapannya lah yang sulit.
Selanjutnya, beberapa alumni GET lintas angkatan 1 hingga 8 memberikan sharing-testimoni. Para alumni GET ini membagikan pengalaman selama mengikuti dan pasca mengikuti GET. Bagaimana kemudian GET mengubah pola pikir (mindset) dalam menjalankan bisnis. Selain itu, pada kesempatan ini para alumnus juga memanfaatkan kesempatan untuk membuka jejaring yang lebih luas. Hal itu bertujuan untuk memperkuat ikatan jejaring para pelaku usaha dan mengembangkan pasar.
Sebelum secara resmi GET 9 di tutup, Romo Billy, Pr., berkesempatan untuk menyampaikan perutusan dan penegasan rohani kepada para peserta. Beliau mulai dengan sebuah pertanyaan sederhana, “saat diberikan telur ayam, apa yang akan anda lakukan dengan telur itu?”. Tentu pilihan jawabannya beragam, bisa saja digoreng, ditetaskan, dijual, direbus, dilukis dan lain-lain. GET ibaratkan sebutir telur dengan pertanyaan ”ingin berbuat apa melalui telur itu?”. Pusparagam fungsi dan manfaat materi dari GET dapat diimplementasikan dalam bidang usaha atau bisnis. Pengetahuan dan wawasan dari GET kiranya dapat digunakan untuk mengatasi antangan-tantangan yang akan dihadapi dalam dunia bisnis. Sesuatu yang sederhana dapat diubah melampaui batas sehingga dapat terus menggali potensi dan mengeksplorasi.
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupa Agung Semarang hadir untuk terlibat dan mendukung kegiatan yang dapat mengembangkan umat. Komunitas bisnis yang harus saling mengembangkan satu sama lain. Green menjadi prinsip dasar dalam bertindak, khususnya mengambil keputusan bisnis yang tidak hanya mementingkan keuntungan. Bisnis yang mengembangkan bisnis lain bukan sebaliknya mematikan bisnis lain karena gereja sangat terbuka untuk mengembangkan umat. Sebab, dengan berkembang dan berjalan bersama, kita mampu memberikan manfaat meskipun kecil kepada orang lain. Dengan demikian berakhirlah rangkain GET angkatan 9 yang selanjutnya di tutup dengan perayaan Ekaristi.


Sampai jumpa di kegiatan berikutnya :)


Misa berlangsung dengan tenang sebagai penutup rangkaian acara GET setiap tahunnya.


Tidak lupa untuk selalu mengabadikan momen setiap saat :)




Penulis : Tim Notulensi GET Angkatan IX.
Editor   : Tita Rupa
hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta