Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Keempat)
26 February 2019
Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Keempat)  :: Magister Manajemen
Hari ke-4 Green Entrepreneurship Training angkatan 9 dibagi ke dalam empat sesi yang masing-masing materi dibawakan oleh bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D., Drs. A. Triwanggono, M.Si., dan Romo Dr. Matheus Mali, CssR., dan Romo Dr. Eko Budi Santoso, SJ. Pada sesi pertama, bapak T. Handono Eko Prabowo menyampaikan materi terkait dengan manajemen sumber daya manusia (SDM). Beliau menekankan bahwa dalam menjalankan bisnis jangan terlalu banyak memikirkan teori, lebih pada praktek saja. Sebab, bisnis membutuhkan keputusan yang cepat dan tepat agar tidak tergerus oleh niat-niat yang dapat menghambat bisnis itu sendiri.
Langkah-langkah (step by step) dalam menjalankan bisnis perlu dipersiapkan sejak memutuskan untuk mengawali bisnis. Inovasi yang menjadi tuntutan bisnis dapat dikembangkan seiring berjalannya langkah-langkah yang terlah dipersiapkan sejak awal. Pengambangan bisnis tentunya membutuhkan pengetahuan, kemampuan (skill) dan leadership yang baik sehingga strategi dapat berjalan.
Bapak Triwanggono kemudian melanjutkan di sesi kedua dengan sedikit penyegaran tentang kesuksesan seorang Jack Ma. Beliau menuturkan bahwa dibalik kesuksesan itu pasti ada visi-misi besar yang melatarbelakangi Jack Ma bertindak. Berbicara tentang visi-misi sebenarnya dapat dimuali dengan sebuah pertanyaan besar “anda ingin menjadi apa?” sebagai landasan sehingga tidak dapat dijawab secara spontan. Sebab, pilihan jawaban atas pertanyaan tersebut menuntut konsistensi dan tindakan yang harus dilakukan. Dengan lain kata, pernyataan visi menggambarkan kondisi yang dicapai di masa depan.
Setiap unit bisnis memiliki bidangnya masing-masing dan pasti akan memberikan dampak terhadap sekitarnya. Visi digantungkan pada bisnis mempengaruhi arah suatu unit bisnis akan melakukan apa dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Keinginan untuk menjadi apa akan menentukan tindakan atau hal apa saja yang perlu dilakukan dalam mencapainya. Rancangan visi perlu diformulasikan, disuarakan lantang (sosialisasi), ditanamkan sebagai jati diri (internalisasi) dan diwujudkan dalam tindakan (aksi). Jelas bahwa rumusan visi sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi tanggung jawab dan idealisme hidup.
Selanjutnya, pada sesi ketiga Romo Dr. Matheus Mali, CssR., menyampaikan materi tentang etika bisnis sebagai landasan yang benar bagi wirausahawan dalam berbisnis. Bisnis seharusnya tidak semata mencari keuntungan, tetapi memiliki keharusan untuk menghantarkan orang menuju sejahtera. Kesejahteraan itu lah yang kemudian digunakan untuk menolong orang lain. Hal itu penting karena banyak orang terjebak dalam nafsu bisnis yang berkiblat pada keserakahan sehingga dapat merugikan orang lain. Etika bisnis menjadi refleksi kritis terhadap sistem ekonomi agar berjalan untuk kesejahteraan bersama. Sebab, bisnis dijalankan tanpa moral hanya dapat membawa pada keserakahan dan tindakan yang merugikan orang lain.
Pada sesi yang terakhir, Romo Dr. Eko Budi Santoso, SJ., juga menekankan pentingnya bisnis yang tidak dilandasi keserakahan (nafsu bisnis). Krisis alam yang dialami manusia sekarang bukan hanya dapat berdampak buruk terhadap makhluk hidup saat ini, melainkan juga terhadap kehidupan manusia kedepannya. Keuntungan bukanlah satu-satunya pertimbangan dalam berwirausaha apabila berkaca dari krisis yang sedang terjadi saat ini.
Ensiklik Laudato Si berfokus pada pertobatan ekologis. Sebab, bumi sekarang semakin terlihat seperti tempat pembuangan sampah besar. Paradigma egosentris yang menempatkan manusia di puncak piramida kehidupan, mesti diubah menjadi ekosentris dimana semua elemen atau makhluk hidup setara sehingga adanya kesadaran untuk bertanggung jawab saling melindungi. Alam telah menyediakan semuanya bagi manusia, mestinya manusia sampai pula pada pemahaman bahwa memiliki kewajiban menjaga dan merawatnya. Gaya hidup dan pola bisnis yang tidak peduli terhadap keberadaan alam sebagai sumber kehidupan sudah semestinya bergeser ke gaya hidup dan pola bisnis yang memberikan manfaat (benefit) baik secara natural (kepada alam), maupun secara sosial (kepada masyarakat) sehingga kesinambungan siklus kehidupan tetap berjalan.


Bersama Pak Handono yang juga adalah Kaprodi Magister Manajemen USD.


Salah satu pembicara dari dosen MM USD, Pak Triwanggono yang membahas mengenai Visi, Misi.


Rm. Matheus Mali yang membahas tentang etika bisnis :)


Sesi terakhir dari Rm.Eko yang mengingatkan mengenai "Nafsu Bisnis"



Penulis : Tim Notulensi GET Angk. IX
Editor   : Tita
hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta