Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Kedua)
24 February 2019
Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan IX (Hari Kedua)  :: Magister Manajemen
Kamis, 21 Februari 2019 adalah hari ke 2 untuk pelatihan green enterpreneurship angkatan 9. Dalam kesempatan tersebut, dua pembicara hebat dihadirkan untuk semakin membuat peserta memiliki kompetensi bisnis yang luas. Bapak Ferry Jusuf, seorang business mentor, trainer dan business collaborator menjadi pembicara pertama dengan topik Pengembangan Pemasaran. Beliau menyampaikan bahwa bisnis dengan semangat gereja bukan hanya berorientasi pada keuntungan melainkan harus bisa memberdayakan dan mensejahterakan banyak orang. Pengembangan bisnis dengan menggunakan perspektif iman Katholik dapat membuat paradigma berbeda karena menggandeng sisi spiritualitas. Menemukan keunikan dari produk yang dihasilkan juga menjadi poin penting yang harus dimiliki dalam usaha.
Lebih lanjut, pembicara juga membagikan pengalamannya dalam merintis dan menekuni bisnis serta menjawab pertanyaan-pertanyaan para peserta. Beliau memberikan tips untuk mengatasi persaingan yakni dengan menggunakan rumus KPR, singkatan dari Konten, Pola dan Relasi. Konten menunjuk pada cara mengkomunikasikan produk yang dihasilkan. Kemudian, pola klien atau konsumen harus dipahami sehingga mampu mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli. Relasi berkaitan dengan hubungan antara penjual (pengusaha) dengan pembeli. Pengusaha perlu menyentuh relasi dengan klien agar tercipta kesepakatan dan kepercayaan. Sebagai penutup, Bapak Ferry menegaskan bahwa dinamika usaha sama seperti proses tumbuhnya tanaman (berakar, bertunas, bertumbuh dan berbuah).
Pembicara kedua yang mengisi GET ke-9 pada hari kedua adalah Dra. Maria Selastiningsih, Akt. Beliau pernah menjadi distributor produk nestle, minyak goreng sovia, dan permen. Saat ini beliau memiliki usaha yaitu usaha buah potong seperti buah nanas, semangka, mangga, dll. Melalui usaha buah potong tersebut dapat memasarkan sebanyak 60.000 pcs dan mendapatkan keuntungan 200 kali lipat. Dalam kesempatan tersebut Ibu Dra. Maria Selastiningsih, Akt memberikan materi yang luar biasa untuk pelaku bisnis terutama dalam pengembangan produksi/operasi. Beliau menyampaikan bahwa distribusi yang sukses adalah dia yang mau peduli dan harus dibuat dengan standard tertentu. Yang ditekankan oleh beliau adalah mengenai konsep berbagi dimana konsep mencari partner untuk berbagi bisnis. Kemudian, ditengah diskusi beliau menjelaskan mengenai konsep red ocean dan blue ocean. Lebih lanjutnya, red ocean adalah bisnis dalam arti memiliki resiko yang tinggi, modalnya besar, dan banyak kompetitor. Sedangkan blue ocean sebaliknya yaitu, lebih rendah resikonya dan kompetitornya rendah.           
Dalam diskusi beliau menekankan bahwa dalam berbisnis harus memiliki konsep ke depan sehingga dapat menciptakan presepsi. Sharing pelaku usaha dilakukan oleh peserta dan terjadi umpan balik mulai dari usaha produksi lumpia, martabak manis, dan produk daun kelor. Dari sharing dan umpan balik Ibu Dra. Maria Selastiningsih, Akt menegaskan bahwa dalam menjalankan bisnis harus dilakukan diri sendiri agar tahu apa yang menjadi kelemahan dan memperbaiki kelemahan tersebut.


Peserta yang sangat antusias dengan penjelasan dari pembicara di GET hari kedua ini :)


Respon yang berbeda-beda dari peserta dalam menyimak pembicara seperti foto di atas ada yang menulis ada juga yang mendengar.


Kira-kira peserta saat ini sedang menyimak penjelasan dari siapa ya?


Terima kasih untuk Ibu Maria selaku pembicara di hari kedua ini :)


Tidak lupa juga terima kasih untuk Pak Ferry yang sudah mengisi sesi di hari kedua ini.




Penulis : Tim Notulensi GET Angk. IX
Editor   : Tita Rupa

hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta