Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan VIII (Hari Keempat)
30 October 2018
Green Entrepreneurship Training (GET) Se-Kevikepan DIY - Angkatan VIII (Hari Keempat) :: Magister Manajemen
Selama tiga hari berlangsung, Green Entrepreneurship Training (GET) angkatan 8 telah membahas topik perencanaan bisnis, pengembangan bisnis hingga pengelolaan keuangan dalam menjalankan suatu bisnis. Sabtu, tanggal 27 Oktober 2018, GET telah memasuki hari ke-4 dengan rentetan topik tentang manajemen sumber daya manusia, visi-misi dan motivasi, serta etika dalam berbisnis secara Kristiani.

Sesi pertama diawali oleh bapak T Handono Eko Prabowo, MBA., P.hD. selaku direktur Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (MM-USD) yang memaparkan materi tentang manajemen sumber daya manusia (SDM). Beliau menegaskan bahwa bisnis bukan semata kemampuan berproduksi, melainkan juga kemampuan untuk membangun relasi dan kemampuan untuk menjual barang diproduksi. Seringkali dalam bisnis terjadi kondisi dilematis, dimana sebagai seorang pemimpin kita harus memutuskan dua hal yang bertolak-belakang. Selain itu, bisnis juga selalu diperhadapkan dengan penuh ketidakpastian akan masa depan. Oleh karenanya, kepemimpinan (leadership) merupakan kunci dalam menjalankan bisnis. Singkatnya, manajemen SDM dipahami sebagai proses perencanaan, penyeleksian, pengenalan usaha, pelatihan dan penilaian kinerja.

Selanjutnya, sesi kedua dimulai dengan testimoni dari tiga peserta pelatihan dengan tujuan untuk mempromosikan produk sekaligus tawaran kerjasama kepada peserta lainnya. Bapak Drs A. Triwanggono, MS mengawali pemaparan materi visi-misi dan motivasi dengan pertanyaan mendasar, apa yang telah dialami dan apa maknanya serta apa yang akan dilakukan? Jelas ketiga pertanyaan tersebut adalah penuntun untuk menuju konsep visi dan misi secara utuh. Secara mendasar visi terkait erat dengan jati diri dan berorientasi masa depan. Jati diri inilah yang menjadi pembeda seseorang/suatu organisasi dengan yang lainnya. Visi menyatukan setiap unit kerja/usaha untuk mencapai sebuah tujuan besar sehingga perumusannya perlu realistis dan terukur. Dalam usaha mencapai visi, suatu organisasi bisnis akan melakukan aktivitas-aktivitas besar yang relevan. Umumnya, misi bergantung pada bidang usaha karena mencerminkan produk/layanan yang ditawarkan. Visi-misi organisasi bisnis juga memberikan gambaran tentang lingkup definisi bidang bisnis yang dipahami dan dijalankan. Hanya saja, laba yang ingin dicapai oleh suatu organisasi bisnis bukanlah merupakan bagian dari visi-misi.

Sesi  ke tiga mengenai  etika bisnis yang bertemakan “Moralitas dalam berbisnis” materi disampaikan oleh Dr. Matheus Mali, CssR. Diawal dengan pegertian etika bisnis adalah sebuah reflesksi etis tentang dunia ekonomi. Refleksi ini mencari norma atau nilai moral yang harus dipraktekkan atau harus dihindari. Tujuannya untuk memberi nilai-nilai moral agar pelaku bisnis tidak terjebak untuk menjadi “hamba” uang (uang tidak boleh menguasai kita) atau profit melainkan ekonomi dipakai untuk mensejahterakan manusia. Terdapat tantangan dan kecurigaan dalam bisnis sering kali dunia bisnis lebih dihormati atau pekerjaan yang terhormat, padahal di dalamnya sejarahnya, dunia bisnis dipandang hina, kotor, dan tidak pantas bagi manusia, karena bisnis sering kali menipu. Bisnis dapat membuat orang nafsu untuk memperoleh uang dengan segala cara.

Sesi terakhir untuk hari sabtu dimulai dengan sharing peserta GET 8. Yaitu oleh ibu Lusia (usaha cafe, konsultan interior), Mba Emi (usaha makram, kembang api, wahana logistic, loundry, ticketing kerata api dan pesawat). Materi selanjutnya dibawakan oleh Rm Eko Budi Santoso SJ.  GET “Kebersamaan adalah kata kunci GET 8”. Pengusaha diajak merenung “Apakah yang aku lakukan ini menjunjung tinggi martabat manusia sebagai citra Allah (bdk Kej 1:26).” Karena beberapa faktor berwirausaha, adalah ekonomi, etika, sosial, dan lingkungan.  Sesi ini lebih di tekankan faktor sosial dan lingkungan. Faktanya Indonesia termasuk negara yang ikut serta dalam kerusakan hutan terbesar di dunia, sampah plastik, dan kemiskinan”. Diharapkan kita berkontribusi tentang lingkungan hidup, karena masalah lingkungan hidup bukan semata-mata masalah etika dan biologi, tetapi masalah lingkungan hidup. Diharapkan pengusaha tidak hanya memanfaatkan melainkan harus menjaganya pula. Kita harus mengetahui bahwa pendekatan ekologis selalu berupa pendekatan sosial. Memulihkan martabat manusia yang di kuncilkan dan menjaga kelestarian lingkungan.


Presentasi dari Bapak Drs A. Triwanggono, MS .


Semua peserta yang sedang serius dalam menyimak materi dari pembicara.


Sesi foto bersama :D


Materi dari  Dr. Matheus Mali, CssR.


Para peserta yang sedang serius dalam menyimak pembahasan dari pembicara.


Sesi foto bersama :D


Para peserta yang masih aktif dalam berpartisipasi di hari ke-4 GET ini.


Bersama Rm.Eko Budi Santoso, SJ yang juga memimpin peserta dalam misa penutup.


Presentasi dari Bpk. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D


Tetap semangat menjadi pengusaha katolik yang hebat !!!


Foto bersama dengan para peserta :D


Penulis : Tim Notulensi GET VIII
hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta