 Magister Manajemen USD News - Hari ke lima merupakan hari terakhir dari rangkaian GET Angkatan 5. Dinamika kegiatan lebih merujuk pada upaya untuk memaknai moment kegiatan yang sudah berlangsung lima hari. Sesi pertama dimulai dengan pembahasan mengenai Internalisasi dan RTL yang dibawakan oleh Bpk K. Jati Kuswardono, S.E. Kajian materi menekankan lahirnya sebuah prospek bisnis yang dinamis setelah peserta mendapatkan penjelasan yang spesifik mengenai bisnis itu sendiri. Selain itu, Bapak Jati Kuswardono juga menegaskan beberapa aspek penting mengenai internalisasi dan RTL dengan memberikan arahan berupa pernyataan reflektif seperti Apa yangdiinginkan untuk mencapai cita-cita? Bagaimana membangkitkan dan mencari support? Apakah kita sadar akan pengalaman masa lalu? Ataukah hanya berimajinasi dan tidak menghasilkan sesuatu? Dalam menjalankan bisnis, seorang wirausahawan harus imaginer, kreatif, inovatif, berhenti menyalahkan pihak luar karena solusi berada dalam diri sendiri, dan lain sebagainya. Beberapa peserta sangat antusias dalam sesi ini. Antusiasme mereka muncul dengan menyampaikan pernyataan reflektif. Menurut mereka internalisasi dan RTL membuat mereka menyadari akan hadirnya perspektif baru dan diajak menjadi agen perubahan. Di akhir sesi, Bapak Jati Kuswardono, S.E menyampaikan hal-hal pokok yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas yaitu membangun jaringan, menciptakan ruang komunikasi denganmedia, pelatihan online marketing, diskusi tentang perpajakan, dan mengadakan pertemuan rutin sehingga bisa menemukan ide-ide baru dalam praktik bisnis.
Konklusi materi GET dijelaskan di sesi kedua oleh Bapak Dr. titus Odong Kusumajati, M.A. Dalam sesi ini, ia lebih melihat hal-hal pokok/inti materi yang perlu dibawa dan direalisasikan secara aktual oleh para peserta. Menurutnya, para peserta perlu melihat kembali dan belajar menemukan benang merah dari praktik bisnis dan konsep laudato si. Secara eksplisit GET mengangkat karya pastoral masa depan dengan lebih etis melalui perutusan di bidang bisnis masing-masing.
Pada sesi ketiga, dalam materi pengutusan dan penegasan rohani, Dr. Petrus Sunu Hardiyanto, SJ menjelaskan dengan sangat menarik mengenai tiga daya jiwa (nalar, rasa, dan kehendak), personal vocation dan makna hidup yang berbuah. Sebagai acuan diskursus, Dr. Petrus Sunu Hardiyanto, SJ mengangkat realitas Era Higway digital yang menampilkan generasi menawarkan kedalaman, fakta bahwa keadilan di-administrasikan dalam teknologi (manusia sedang terpesona dengan teknologi tetapi dia lupa cara menemukan dirinya yang terdalam). Kedalaman yang dimaksudkan adalah kedalaman yang nyata dalam domain smart-for and with other. Beliau menegaskan bahwa kenyataan memberikan petunjuk melalui perilaku. Generasi sekarang sangat dekat dengan teknologi, generasi dulu kontak bahasa tubuh. Kedalaman yang perlu dilihat adalah teknologi harus menawarkan manfaat bagi orang lain. Di akhir sesi, Dr. Petrus Sunu Hardiyanto, SJ menekankan soal needs and values. Needs adalah kebutuhan psikologis dalam diri seseorang, berupa keinginan untuk dihargai, diperhatikan, diakui, keinginan untuk didengar, dipercaya, dan lain-lain. Sedangkan values adalah nilai atau keutamaan yang dihidupi berupa; sikap menghargai, memercayai, mendengarkan, dan mengakui orang lain.
Secara umum materi-materi GET hari kelima yang sekaligus menjadi puncak Green Entrepreneurship Training Angkatan 5 menegaskan satu hal yaitu “Hidup itu harus mengalami transformasi positif dan berbuah”. Dinamika kegiatan ditutup dengan Misa Penutup oleh Dr. Petrus Sunu Hardiyanto, SJ. Dalam misa penutupan kali ini, Romo Sunu menumpangkan tangannya ke peserta. Peserta menerima berkat, sertifikat, foto, dan materi selama lima hari. Selanjutnya sesi berfoto bersama seluruh panitia dan makan siang bersama.
Penulis : Arieflaga
|
