Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

PELATIHAN GREEN ENTREPRENEURSHIP SE-DIY BATCH II - HARI KE-1
07 September 2016
PELATIHAN GREEN ENTREPRENEURSHIP SE-DIY BATCH II - HARI KE-1 :: Magister Manajemen
Magister Manajemen USD News - Pelatihan Green Enterpreneurship wirausahawan muda Katolik se-DIY angkatan 2 dimulai hari ini. Pelatihan ini akan berlangsung mulai Rabu 07 september 2016-Minggu 11 september 2016. Pelatihan kali ini diikuti oleh sekitar 25 orang peserta dengan latar belakang yang berbeda dengan berbagai persyaratan yang tidak jauh berbeda dengan pelatihan sebelumnya misalnya dengan omzet usaha di bawah satu miliar rupiah.

Bapak Titus Odong memberikan kata pengantar di awal pelatihan pagi sekitar pukul 08.00 WIB pagi. Ia menjelaskan seputar peranan pengusaha kecil atau UMKM (usaha mikro kecil dan menegah). Ia menunjukkan data kementerian koperasi (2013) bahwa sebesar 99,9 % (57, 89 juta) adalah unit UMKM yang  memberikan lapangan pekerjaan bagi 114, 14 juta penduduk Indonesia. selanjutnya, ia juga menjelaskan beberapa kecenderungan pemerintah yang hanya berfokus pada modal atau investasi dan standarisasi regulasi, namun masih kurang memperhatikan hal-hal penting yang sangat mendesak jaman ini seperti masalah informasi, SDM-manajemen keuangan, inovasi, networking, supplier, produksi,  ekspansi, kerentanan, dan beberapa hal lainnya yang sangat penting bagi perkembangan UMKM di Indonesia.  terakhir, ia juga menyinggung sekilas tentan Laudato Si yang menjadi spirit gereja saat ini, dimana umat diharapkan mulai berfokus kepada lingkungan bukan lagi kepada diri sendiri (egosentrisme menjadi ekosentrisme). Jadi, pengusaha harus mau merengkuh ralitas lokal, membangun persaudaraan, dan berkomitmen mewujudkan kesejahteraan bersama dengan cara terlibat dalam masalah hidup/sosial (amati realitas, nyatakan pendapat, tunjukkan aksi, dan berbagi pengalaman).

Pada misa pembuka, Romo in menegaskan kembali lewat homil bahwa kehadiran atau perjumpaan kita dengan orang harus bisa menjadi berkat dan memiliki dampak positif. Kita harus berani berpikir out of the box atau berpikir beyond the reality dengan semangat entrepreneurship, semangat genesis atua semangat penciptaan atau semangat inovasi.

Pada sesi I dan II materi pelatihan dibawakan oleh Prof. Dr. M.F shellyana Junaedi, M. Si dosen Atmajaya.  Iya banyak membahas perancangan model bisnis (ada 9 yakni; customer segementation, value preposition, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key partners, key activities dan cost structure). Ia menjelaskan bahwa dalam bisnis kisah atau story itu menjadi sangat penting. Seorang entrepreneur adalah orang yang bisa melihat peluang dan menjadikannya bernilai. Di tangan seorang entrepreneur, rongsokan dan kotoran bisa menjadi emas.  Bagi seorang entrepreneur, dia dapat memulai dengan cara mengamati, meniru, menambah dan modifikasi dalam menjalankan bisnisnya.

Kemudian, setelah presentasi masalah perancangan model bisnis, dia kemudian memandu para peserta dalam diskusi kelompok mempraktekkan model bisnis tersebut dan kemudian mempersilakan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Di akhir sesi, dia juga menjelaskan peranan aspek legal badan usaha yang harus diperhatikan oleh para pengusaha.

Pada sesi III, Dr. Rogantianus Maryatmi, M.A. membawakan tema “UMKM di tengah tantangan perkembangan ekonomi global”.  Di awal sesi, dia memberikan dan mengulas sekilas tentang buku “business as unusual” karangan Anita Roddick yang sangat dekat dengan bisnis green. Dia menjelaskan, green berarti sesuatu yang ramah lingkungan, adil dan juga sustain. Laudato si sebagai sebuah respon atas berbagai masalah di dunia. Selanjutnya, ia membeberkan isu perekonomian saat ini seperti perkembangan ekonomi global (pasar bebas dan reregionalisasi ekonomi), regionalisasi dan kesadaran lingkungan, sector keuangan semakin dominan, teknologi informasi semakin dominan, ketimpangan semakin tinggi dan krisis semakin sering terjadi.  Lebih jauh lagi, dia menjelaskan beberapa ancaman dan hambatan yang ada di Indonesia seperti  kultur politik yang buruk dan korupsi berjamaah, pembabatan hutan, monokultur, hilangnya biodiversity, kultur bisnis rendah, mental pegawai, tidak terhubung antara masyarakat bisnis dan perguruan tinggi dan terlanjur dikuasai segelintir bisnis besar. Bagi dia laudato si hadir dengan manfaat dan pengaruh yang besar munculnya misalnya pemberlakuan standar dan nilai-nilai lingkungan melalui kerjasama ekonomi regional dan dia menyebutkan bahwa dengan adanya tokoh lokal yang memulai usaha green, iklim kerja sama, dan sharing economy, itu akan sangat membantu membangun dunia yang lebih baik.

Pelatihan hari ini berjalan dengan baik dan peserta tampak bisa mengikuti alur dari proses pelatihan. semoga peserta tetap semangat dan mendapatkan banyak hal yang bisa membangun usaha atau bisnis mereka menjadi lebih baik.



Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II
 

Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II


Green Entrepreneur - II




hal. 1  ...  16  17  18  19  20  ... 25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta